Ini Permainan Anak Buatan Hamas yang Bikin Israel Ketar-ketir

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 16 April 2017 | 13:29 WIB
Ini Permainan Anak Buatan Hamas yang Bikin Israel Ketar-ketir
Permainan ular tangga (MEMRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seorang pegawai Kementerian Dalam Negeri Hamas, Muhammad Ramadan Al Amriti berniat memperbanyak permainan ular tangga yang dikreasikannya sendiri. Perbedaan yang mencolok dari permainan ular tangga yang dikreasikan Amriti ini terlihat dari gambar latarbelakangnya.

Jika pada umumnya, latar belakang dalam permainan ular tangga hanya berupa gambar tangga dan ular, Amriti menggantinya dengan gambar helikopter tempur, tank perang, rudal hingga terowongan bawah tanah.

Media Israel, Times of Israel mengemukakan permainan tersebut diklaim sebagai bagian dari terror yang ditanamkan kepada anak sejak dini. Tentunya bagi negara Israel, permainan ini akan menjadi ancaman bagi negaranya.

Dalam sebuah postingan yang diunggah Amriti dalam akun facebook-nya, dijelaskan mengenai permainan yang dinamakannya “Mencapai Yerusalem”.

Ia mengemukakan, tujuan dibuatnya “Mencapai Yerusalem” ini untuk mengajarkan anak-anak Palestina tentang pentingnya merebut kembali tanah air mereka. “Untuk bisa merebut kembali tanah air hanya ada pilihan melawan dan jihad,” katanya seperti dikutip Times Of Israel,  pekan ini.

Ilustrasi gambar dalam permainan tersebut terdapat Masjid Al Aqsa dan Tembok Ratapan. Bantuan dalam permainan “ular tangga jihad” tersebut digambarkan dengan roket buatan Hamas dan terowongan bawah tanah, yang selama ini dianggap medium penyerangan terhadap Israel.

Dalam desain ular tangga tersebut juga terdapat gambar pejuang Hamas dan juga beberapa kota di Israel yang memiliki populasi Arab sebelum berdirinya negara Israel.

Kota tersebut berada meliputi kota Tiberias, Ashdod, Acre, Haifa, Jaffa, Ramle dan Safed. Amriti mengemukakan, permainan “Mencapai Yerusalem” merupakan hal yang penting dalam membimbing anak Palestina untuk masa depannya.

“Kami menciptakan permainan ini agar anak-anak tidak melupakan kota asalnya. Dan juga menumbuhkan kesadaran serta menanamkan budaya militerisme yang kuat dan mencintai jihad,” ungkap Amriti seperti yang dikutip MEMRI.

Amriti sendiri berencana akan menggandakannya hingga 10 ribu dan akan diproduksi serta disebarkan di toko-toko. (Kontributor I Chandra Iswinanrno)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI