Suara.com - Pekan depan hampir dipastikan DKI Jakarta mempunyai gubernur baru hasil pemilihan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bersaing di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua itu.
Dua pekan terakhir kemarin, berbagai lembaga survei mulai grilya mencari data untuk mencari suara masyarakat. “Goal”nya, mereka ingin mendapatkan jawaban prediksi, siapa yang akan menang?
Suara.com merangkum sejumlah lembaga survei yang selama ini rajin melakukan kajian politik. Lembaga survei ini bukan pemain baru, mereka sudah melakukan survei sejak pemilihan presiden beberapa periode terakhir.
Berikut rangkumannya:
Saiful Mujani Research and Consulting
Dalam survei mutakhir yang dilaksanakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting, kedua calon bersaing ketat. Berdasarkan data resmi SMRC, bila pemilihan gubernur dan wakil gubernur putaran kedua diadakan ketika survei dilakukan, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat mendapat dukungan sekitar 46,9 persen, sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat dukungan sekitar 47,9 persen. Responden yang menyatakan belum tahu sekitar 5,2 persen.
Selisih dukungan antara kedua pasangan hanya sekitar satu persen. Ini tidak signifikan secara statistik. Namun begitu, tren dukungan pada masing-masing calon berbeda. Dalam sebulan terakhir, dukungan kepada Ahok-Djarot naik 3,1 persen, sementara Anies-Sandi turun 2,8 persen. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan dukungan adalah debat publik. Survei ini menemukan bahwa debat calon di televisi berpengaruh terhadap pilihan.
Dari sisi kualitas personal, Ahok dinilai unggul atas Anies dalam sifat-sifat kepemimpinan yang penting (jujur, perhatian, dan mampu memimpin). Ini juga ikut mendorong elektabilitas petahana. Sementara itu isu penistaan agama berdampak negatif terhadap elektabilitas petahana, dan positif terhadap Anies-Sandi.
Survei ini dilakukan 31 Maret-5 April 2017).
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA