Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah akan membuat suatu manajemen khusus untuk mengantisipasi kemacetan dan keamanan arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Dengan demikian, tragedi seperti di tol Brebes Exit (Brexit) jalur Pantai Utara Jawa tahun lalu tidak terulang.
"Untuk Brexit, itu kami bekerjasama dengan Polri dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Minggu depan kami akan rapat. Intinya, kami bikin suatu manajemen yang secara khusus agar kejadian Brexit tidak terjadi lagi. Bapak Presiden minta kejadian itu tidak boleh terjadi," kata Budi Karya kepada wartawan, di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (14/4/2017).
Budi menjelaskan, untuk pengaturan arus lalu lintas khusus saat lebaran berada di bawah koordinasi kementeriannya. Sedangkan komandan operasionalnya mejadi kewenangan kepolisian, di mana mulai dari Kapolri, Kapolda, Kapolres hingga tingkat Kapolsek, akan turun langsung saat lebaran.
"Sudah kami sepakati," ujar dia.
Selain itu, lanjut Menhub, pemerintah mengimbau kepada para pemudik yang ingin pulang kampung ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, untuk tidak terpaku melalui jalur Pantura seperti tol Cikopo-Palimanan. Ia menyarankan kepada pemudik agar bisa menggunakan jalur lain seperti jalur selatan Jawa, serta menggunakan moda transportasi lain seperti angkutan laut dan udara.
"Bagaimana kita membebani Cipali sesuai dengan kapasitasnya. Cipali bukan segalanya. Kita punya jalur Utara, Selatan, ada (juga) udara. Jadi jangan kita komposisi secara berlebihan," tutur dia.
"Kemudian kita batasi outlet keluar dari Cipali atau di Pemalang nanti. Apabila (macet) melampaui dua kilometer, maka gate sebelumnya kami tutup. Lalu gate sebelumnya apabila lebih dari dua kilometer, maka kami tutup lagi. Jadi intinya kami menakar, baik itu tol Cipali, sesuai dengan kapasitasnya. Selain itu kami siapkan tim kesehatan, BBM dan lainnya," tandasnya.