Tak Mampu Sewa Ambulans, Aspin Sembunyikan Jenazah Bayinya di Tas

Reza Gunadha
Tak Mampu Sewa Ambulans, Aspin Sembunyikan Jenazah Bayinya di Tas
Ilustrasi [Net]

"Kalau aku nangis, nanti sopir travel itu curiga. Tapi, aku sempat menangis diam-diam, tak bersuara. Aku peluk dia dan minta maaf."

Aspin hendak melempangkan perjalanan terakhir anaknya menuju ke kampung halaman. Karenanya, ia menanyakan perihal penyewaan mobil ambulans kepada staf administrasi RSUD M Yunus.

Oleh rumah sakit, Aspin dimintakan Rp3,2 juta agar bayinya yang sudah tak bernyawa bisa memakai mobil ambulans sampai ke kampung.

”Aku tak punya duit segitu. Sudah kutawar, tapi petugas bilang tak bisa ditawar-tawar karena itu harga pas dari rumah sakit,” kenangnya.

Aspin panik, karena tak mungkin membawa jenazah bayinya memakai angkutan umum. Mencarter angkutan umum juga tak bisa menjadi pilihan, karena memang tak punya uang. Rasa sedih semakin pekat menyelimuti pikirannya.

Baca Juga: Lupakan Rendang, Ini 7 Kuliner Khas Bengkulu yang Lebih Menggoda Lidah

Meski sudah putar otak mencari cara mendapatkan uang demi menyewakan buah hatinya ambulans, Aspin akhirnya menyerah.

Ia bersama kerabat bersiasat, memasukkan jasad bayi yang masih merah itu ke dalam tas plastik yang sebenarnya dibawa untuk menyimpan pakaian. Dengan begitu, ia bisa menggunakan mobil travel.

"Kebetulan kerabatku perempuan, kami berpura-pura menjadi suami-istri yang mau pulang kampung. Jadi sopir travel tak curiga isi tas itu,” tuturnya.

Namun, itu bukan berarti perjuangan Aspin membawa jasad bayinya tak menemui kendala selama perjalanan.

Ketika di dalam mobil, sopir sempat meminta Aspin meletakkan tas yang dipegangnya ke bagasi. Mendapat perintah seperti itu, rasa panik kembali menjalar di pikiran Aspin.

Baca Juga: BRI Peduli Serahkan Ambulance ke Polda Bengkulu untuk Dukung Pelayanan Masyarakat

Tapi, Aspin akhirnya mendapat akal. Ia mengatakan kepada sopir, tas plastik itu berisi kue pernikahan yang hendak diantarkan ke saudaranya di kampung.