Suara.com - David (30), anggota pengurus Masjid Jami Al-Atiq, Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, membantah adanya insiden pengusiran terhadap Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat, seusai salat Jumat, Jumat (14/4/2017) siang tadi.
"Tidak ada kami bahasa ngusir-ngusir ya. Namanya orang Islam, dia (Djarot) mau salat Jumat, ya wajib. Tidak ada kami di sini ngusir-ngusir ya mas," kata David kepada suara.com, Jumat sore.
Menurut David, Djarot dipersilakan salat Jumat dan jemaah masjid menerima secara baik. Namun, ia tidak mempersoalkan jemaah mengucapkan takbir untuk pilih pemimpin muslim seusai salat dan ketika Djarot hendak keluar masjid.
"Kami tadi takbir bareng-bareng saja. Tidak ada untuk pengusiran itu mas.Ya kecuali dia orang-orang nonmuslim, ya kami usir kan tidak apa-apa kan," klaim David.
Baca Juga: Disoal! Ahok Bakal Resmikan Masjid Raya saat Masa Tenang Pilkada
Ia mengaku mengetahui Djarot blusukan di wilayah dekat Masjid Jami Al-Atiq. Tapi, tidak ada satu pun yang mengonfirmasi Djarot bakal salat Jumat di masjid tersebut.
"Ya, kan disini dia (Djarot) ada acara kampanye. Tapi tidak ada konfirmasi mau salat di sini. Tapi kami ya seperi biasa saja, salat Jumat. Intinya tidak ada pengusiran ya, terlalu berlebihan itu," kata David.