Anak SMA Jakarta Butuh yang Bisa Tata Kota, Bukan Susun Kata-kata

Jum'at, 14 April 2017 | 18:22 WIB
Anak SMA Jakarta Butuh yang Bisa Tata Kota, Bukan Susun Kata-kata
Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Jakarta Timur. [suara.com/Ummy Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Di tengah acara bertema Jakarta Bersalawat yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2017), calon wakil gubernur Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengatakan Jakarta membutuhkan pemimpin yang bisa bekerja, bukan sekedar pintar merangkai kata-kata. Djarot tidak secara eksplisit menyebut siapa tokoh yang cuma pintar bicara itu.

"Jakarta butuh orang yang bisa kerja untuk menata kota ini, bukan hanya sekedar pandai merangkai kata-kata," ujar Djarot di hadapan ratusan pendukung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2017).

Djarot mengatakan anak SMA pun tahu tentang syarat utama seorang pemimpin.

"Anak SMA bilang sama saya, Jakarta perlu yang bisa menata kota, bukan yang menyusun kata-kata," kata Djarot.

Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kemudian meminta warganya jangan takut untuk datang ke tempat pemungutan suara pada 19 April dan memilih calon pemimpin sesuai hati nurani.

"Urusan surga, neraka, urusan Allah. Asal niat kita baik bersih ikhlas, jangan takut. Jangan takut datang TPS, karena dijaga aparat. Tapi jangan marah, anda semua akan aman (mencoblos)," kata Djarot.

Survei

Beberapa hari menjelang pencoblosan, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA merilis hasil survei mutakhir yang menunjukkan elektoral Ahok-Djarot berada di bawah Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pasangan nomor tiga 51,4 persen, dan pasangan nomor dua 42 persen.

"Semakin optimis, meskipun survei-survei itu kan kita selalu urutan nomor dua," ujar Djarot.

Djarot lebih percaya hasil survei yang dilakukan timnya.

"Tapi kami lihat trennya ini akan naik, saya yakin itu. Kayak kami naik gunung itu lho ya, jadi ini naik terus. Jangan sampai turun apalagi mendekati lima hari ini jaga momentum. Nanti puncaknya 19 April itu," kata Djarot.

Di hari-hari terakhir masa kampanye, Ahok dan Djarot selain berdoa, juga meningkatkan kampanye.

"Strategi apalagi? Substansi dan sebagainya itu kan sudah urusannya tim kampanye," kata Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI