Berita pengusiran calon wakil gubernur Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat dari Masjid Jami Al Atiq, Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, cepat sekali tersebar ke tengah masyarakat. Berbagai pendapat pun muncul, umumnya menaruh simpati kepada Djarot.
Usai menghadiri acara di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Djarot menceritakan kejadian tersebut kepada wartawan.
"Gini, itu bukan diusir. Waktu saya datang situasi kondusif, mereka salaman-salaman, foto-foto, saya menunaikan ibadah salat Jumat di sana. Kemudian di sana takmir menyampaikan macam-macamlah," ujar Djarot.
Usai membacakan laporan keuangan masjid, pesan yang disampaikan takmir mendadak berubah provokatif.
Djarot mengatakan takmir menyebut jika orang Islam memilih pemimpin tak seiman, maka mereka masuk golongan munafik.
"Takmir kan biasanya sebelum adzan laporan keuangan, membacakan agenda, dan sebagainya ya, setelah itu menyebutkan kalimat-kalimat seperti itu," kata Djarot.
Djarot sangat menyayangkan sikap pengurus masjid itu.
"Kalau menurut saya bolehlah, tapi apakah baik masjid digunakan untuk hal-hal seperti itu? Apakah diperbolehkan mempolitisasi masjid dengan cara seperti itu?" kata Djarot.
Meskipun demikian, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak emosional menanggapinya.
"Saya nggak apa-apa. Begitu pulang, berdoa, salaman-salaman kita. Ada yang foto-foto. Pas saya jalan keluar mau meninggalkan masjid itu baru teriak-teriak pakai michrophone lagi. Aku pikir ya sudah jalan saja," kata Djarot.
Tidak semua jemaah masjid bersikap tak menyenangkan, sebagian besar tetap menyambut Djarot dengan baik.
Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 19 April 2017. Ahok dan Djarot menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Musisi Addie MS lewat akun Twitter @addiems menulis sikap Djarot yang tetap tenang menerima perlakuan warganya semakin membuat Addie menghormati Djarot.
Usai menghadiri acara di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Djarot menceritakan kejadian tersebut kepada wartawan.
"Gini, itu bukan diusir. Waktu saya datang situasi kondusif, mereka salaman-salaman, foto-foto, saya menunaikan ibadah salat Jumat di sana. Kemudian di sana takmir menyampaikan macam-macamlah," ujar Djarot.
Usai membacakan laporan keuangan masjid, pesan yang disampaikan takmir mendadak berubah provokatif.
Djarot mengatakan takmir menyebut jika orang Islam memilih pemimpin tak seiman, maka mereka masuk golongan munafik.
"Takmir kan biasanya sebelum adzan laporan keuangan, membacakan agenda, dan sebagainya ya, setelah itu menyebutkan kalimat-kalimat seperti itu," kata Djarot.
Djarot sangat menyayangkan sikap pengurus masjid itu.
"Kalau menurut saya bolehlah, tapi apakah baik masjid digunakan untuk hal-hal seperti itu? Apakah diperbolehkan mempolitisasi masjid dengan cara seperti itu?" kata Djarot.
Meskipun demikian, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak emosional menanggapinya.
"Saya nggak apa-apa. Begitu pulang, berdoa, salaman-salaman kita. Ada yang foto-foto. Pas saya jalan keluar mau meninggalkan masjid itu baru teriak-teriak pakai michrophone lagi. Aku pikir ya sudah jalan saja," kata Djarot.
Tidak semua jemaah masjid bersikap tak menyenangkan, sebagian besar tetap menyambut Djarot dengan baik.
Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 19 April 2017. Ahok dan Djarot menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Musisi Addie MS lewat akun Twitter @addiems menulis sikap Djarot yang tetap tenang menerima perlakuan warganya semakin membuat Addie menghormati Djarot.
"Pak Haji Djarot u/ kesekian kalinya mendapat perlakuan spt ini. Namun tetap senyum. Aku makin hormat pd Pak Djarot," tulis Addie.
Netizen Aditya Rizal @iamAdityaRizal memberikan dukungan moral kepada Djarot.
"Usai Salat Jumat ,pak Djarot di usir lagi?? Sabar ya pak Djarot, itu resiko temenan sama si Ahok :) #MuslimLawanRasis," tulis Adhitya.
Netizen Aditya Rizal @iamAdityaRizal memberikan dukungan moral kepada Djarot.
"Usai Salat Jumat ,pak Djarot di usir lagi?? Sabar ya pak Djarot, itu resiko temenan sama si Ahok :) #MuslimLawanRasis," tulis Adhitya.