Bantu Kampanye Ahok, Tim Anies-Sandi Laporkan Bank DKI ke OJK

Kamis, 13 April 2017 | 15:38 WIB
Bantu Kampanye Ahok, Tim Anies-Sandi Laporkan Bank DKI ke OJK
Muhammad Taufik, di Posko Pemenangan Anies-Sandiaga, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan pihak Bank DKI ke Jasa Otoritas Keuangan karena diduga telah terlibat dalam kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Laporan itu disampaikan, Kamis (13/4/2017) hari ini.

"Kemarin itu marak penyimpangan besar dari operasional perbankan. Pembuatan rekening simpeda bank DKI untuk dana bantuan lansia," kata Taufik di Posko Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).

Para lanjut usia (lansia) diminta untuk menyetorkan uang ke Bank DKI sebesar Rp50 ribu. Ini sebagai syarat untuk pembukaan rekening bagi yang ingin mendapatkan bantuan lansia.

"Kami sampaikan bahwa bantuan lansia tidak ada dalam program Pemda DKI. Tidak ada di dalam pembahasan APBD," ujar Taufik.

Baca Juga: Jika Pilkada DKI Sekarang, Anies Kalahkan Ahok, Ini Surveinya

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta sempat mengusulkan kepada Pemda DKI untuk menyalurkan Rp1 juta untuk lansia. Tapi, saat itu Pemda DKI menolak usulan itu. Namun saat ini, tiba-tiba progam untuk lansia ingin dikeluarkan.

"Tiba-tiba muncul rakyat di iming-imingi program melalui Bank DKI ya, akan ada bantuan lansia sebesar Rp600 ribu perbulan. Kita ingin mengatakan bahwa itu kebohongan. Kalaupun nanti ada, besok misalkan dibayar Rp600 ribu, yang jadi pertanyaannya uang siapa? kalau pakai uang paslon, maka itu money politik," tutur Taufik.

"Makanya pada pagi ini kita laporkan ke OJK, Bank DKI. Kenapa kami laporkan Bank DKI ke OJK, karena bisa keluar nih buku tabungan tapi angkanya belum diprint. Masih kosong ini buku tabungan, tapi sudah dikeluarkan," tambah Taufik.

Lebih lanjut, ia mengatakan, meskipun Bank DKI akan beralasan bahwa mereka tidak bisa menolak jika ada orang yang ingin membuka rekening. Mestinya Bank DKI bertanya alasan tiba-tiba banyak orang yang serentak ingin membuka rekening dengan uang Rp50 ribu.

"Orang-orang ini sampai pinjam duit ke orang, ini untuk menabung ke Bank DKI dengan harapan mendapat bantuan 3 bulan. Jika ditotal jadi Rp1,8 juta," kata Taufik.

Baca Juga: Timses Anies Marah karena Ada Massa Protes Tabligh Akbar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI