Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya mengambil satu unit kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) milik Novel Baswedan. Sebelumnya, KPK membawa CCTV dari kediaman penyidik seniornya itu pada hari H Novel disiram air keras oleh dua pelaku tak dikenal, Selasa (11/4/2017).
"Sudah di polisi. (CCTV) hanya satu saja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis (13/4/2017).
Argo mengaku belum mengetahui isi rekaman CCTV. Sebab, menurutnya kamera pengawas yang merupakan inventaris KPK tersebut langsung dibawa penyidik ke Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk diteliti.
"Saya belum lihat. Itu (CCTV) masih di labfor," kata Argo.
Baca Juga: KPK Periksa Adik Andi Narogong Terkait Korupsi e-KTP
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektut Jenderal Mochamad Iriawan menyampaikan penyelidikan kasus teror air keras mengalami kendala. Ini karena kamera CCTV yang terpasang di rumah Novel tak secara jelas merekam terduga dua pelaku yang menggunakan sepeda motor jenis matic.
"Jadi karena memang CCTV di rumah yang bersangkutan (Novel) tak bisa melihat jelas. Karena memang pagi ada motor cepat sekali lewat. Tapi, kami memang terus mengidentifikasi. Jadi untuk sementara perkembangannya itu," kata Iriawan di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, pagi tadi.
Novel disiram air keras usai menunaikan salat Subuh berjamaah di Masjid Jami Al Ihsan di Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa pagi lalu.
Saat ini, penyidik senior KPK itu dirawat di Singapura untuk memulihkan penglihatan di kedua matanya, setelah sempat dirawat di dua rumah sakit di Jakarta; Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading dan Rumah Sakit Mata, Jakarta Eye Center, Menteng.
Baca Juga: Berobat di Singapura, Novel Baswedan Mulai Bisa Melihat