Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik rencana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menggunakan jasa personel TNI dalam mengamankan KPK dan pegawainya.
Apa yang disampaikan oleh pengganti Jenderal (Purn) Moeldoko tersebut sudah didengar KPK, dan menilai Gatot berkomitmen dalam pemberantasan korupsi.
"Bagi KPK ini akan direspon positif jika ada inisiatif untuk memberikan pengamanan terhadap KPK. Panglima TNI memiliki komitmen untuk pemberantasan korupsi, baik di internal maupun dukungan dan kerjasama dengan KPK," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu(12/4/2017).
Saat ini, KPK memang tengah menggodok pengamanan secara intensif terhadap pegawainya. Hal itu merujuk pada peristiwa nahas yang menimpa salah satu penyidik seniornya, Novel Baswedan, pada Selasa (11/4/2017) lalu.
Baca Juga: Pertipis Jarak dengan Vinales, Rossi Incar Kemenangan di AS?
Sekitar pukul 05.10 WIB kemarin pagi, Novel mendapat serangan berupa penyiraman air keras oleh dua orang tak dikenal usai menjalani salat Subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan, yang berada dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kata Febri, terkait pengamanan tersebut dan agar kasus Novel tak terulang, KPK sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Dan hal tersebut langsung terealisasi pada hari ini, dengan hadirnya sejumlah polisi yang mengamankan gedung KPK.
"Kami sudah lakukan koordinasi dan secara internal kita perkuat mitigasi risiko pengamanan pegawai dan di internal KPK semacam protokol keamanan. Agar hal kemarin tidak terjadi kembali. Kita lakukan revitasilasi untuk pengamanan," jelas Febri.
Lebih lanjut, Febri mengatakan KPK akan terus melakukan evaluasi terkait pengamanan yang sedang berjalan selama ini.
"Terkait maksimal keamanan, tentu saja kita terus evaluasi. Dalam waktu dekat kita akan koordinasi lebih lanjut," tandas mantan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW).
Baca Juga: MAKI Beberkan Cara Setnov Tutupi Perannya dalam Kasus e-KTP