Suara.com - Memasuki sesi debat antar kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, malam ini, suasana bertambah hangat.
Anies dapat giliran bertanya kepada Ahok. Dia memaparkan data ada 116 ribu anak yang tidak punya akses pendidikan di Jakarta. Dia mengatakan jika dibiarkan hal itu bisa jadi bom waktu, bisa jadi masalah sosial, seperti pengangguran. Dia tanya bagaimana menangani masalah ini.
Ahok mengakui memang ada anak sebagian yang tidak sekolah dan sebagian lagi putus sekolah. Pemerintahan Ahok-Djarot Saiful Hidayat selama ini sudah memulai untuk menanganinya secara konkrit dan sudah memulai menunjukkan hasil positif.
"Tapi kami rekrut mereka jadi pegawai harian lepas di semua dinas. Itu adalah dalam rangka menangani mereka yang putus sekolah, yang tidak punya kerjaan, dapat kerja dengan gaji UMP, dapat pelatihan, dan dapat sertifikat sehingga kelak mereka bisa profesional dan kerja di perusahaan swasta," kata Djarot.
Ahok menekankan bahwa pemerintah tidak tinggal diam.
Anies tidak puas dengan solusi yang disampaikan Ahok. Dia kemudian menjelaskan salah satu programnya yaitu Kartu Jakarta Pintar Plus.
"Anak putus sekolah nanti akan dapat sehingga mereka bisa manfaatkan itu. Kedua, kami giatkan sektor swasta untuk ajak mereka terlibat. Jadi, bukan cuma andalkan pemda saja. Kenapa? Karena sektor swastalah yang paling besar di Jakarta. Kalau ada KJP Plus, ada pelatihan, ada sektor swasta, maka anak-anak ini akan interaksi dengan jauh lebih luas daripada sekedar dengan pemda," kata dia.
Ahok mengaku tidak mengerti dengan pendapat yang menyebut kebijakannya tidak melibatkan sektor swasta
Ahok kembali menyontohkan pekerja harian lepas mendapatkan keterampilan mendapatkan keterampilan dan nanti mereka akan mendapatkan sertifikat, lalu bisa bekerja di perusahaan swasta.
"Karena gaji kami kan UMPT. Nanti bisa tiga kali lipat jika kerja di sektor swasta, pola kami seperti itu," katanya.
Anies tetap tidak puas dengan penjelasan Ahok.
"Di sini sama kita. Sama libatkan swasta. Tapi beda pendekatannya. Kalau kami akan buat konsorsium perusahaan swasta," kata dia.