Suara.com - Dua Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, saling sindir terkait penataan transportasi umum di ibu kota, saat debat kandidat putaran kedua Pilkada DKI di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam.
”Cara mengatur rute transportasi umum di Jakarta selama ini tidak mencerminkan kebutuhan warga,” tukas Anies.
Seharusnya, kata dia, seluruh rute transportasi menyesuaikan mobilitas warga ibu kota. Agar hal itu terjadi, diperlukan pola penyusunan rute yang mengikutsertakan masyarakat.
Baca Juga: Djarot Jawab Pertanyaan Komunitas Rusunawa, Apa Reaksi Anies
“Tapi sayangnya, selama ini pembuatan rute yang dilakukan tidak bottom-up, tapi up-bottom (tak melibatkan masyarakat),” tuturnya.
Anies berjanji, kalau ia dan Sandiaga Uno memenangkan pilkada, akan mengikutsertakan masyarakat serta pelaku usaha transportasi umum untuk pembuatan rute.
“Kami juga akan mengintegrasikan seluruh moda transportasi umum, baik yang konvensional maupun berbasis online,” tuturnya.
Menanggapi sindiran Anies, Ahok membantah tidak melibatkan pelaku usaha maupun masyarakat dalam penataan transportasi umum.
“Kadang-kadang saya suka heran, dianggap tidak bottom up. Kami kan menerapkan e-tiket, dan memberikan kemudahan kepada penumpang. Itu tidak bisa dilakukan kalau tidak memerhatikan kebutuhan warga,” tuturnya.
Baca Juga: Ini 5 Fakta Menarik Jelang Atletico Hadapi Leicester
Ahok mencontohkan, seluruh armada bus TransJakarta kekinian berkelas dunia. Dengan begitu, penyandang disabilitas bisa ikut menikmati.
”Kami juga sampai memesan bus khusus yang lantainya rendah, jarak antarkursi juga diatur supaya nyaman untuk perempuan,” tandasnya.