Suara.com - Calon wakil gubernur Jakarta petahana nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat tak sulit menjawab pertanyaan tentang terobosan untuk mencegah penyakit, bukan cuma mengobati. Djarot mengatakan selama ini pemerintah di bawah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot sudah menjalankannya.
"Program yang sudah kami kerjakan adalah ketuk pintu layani dengan hati. Puskeemas sebagai garis terdepan layanan kesehatan harus tekankan preventif dan promotif. Setiap saat petugas datang ke rumah warga, apakah ada TBC, diare, dan lain-lain," kata Djarot diacara debat pamungkas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, malam ini.
Kedua, dengan membangun sanitasi yang baik lewat program bedah rumah sekaligus dengan sanitasi yang baik.
Tiga, dengan mengefektifkan PKK untuk memberikan penyuluhan ke masyarakat yang rentan penyakit menular.
"Ini sudah kami lakukan," katanya.
Sekarang, kata Djarot, pemerintah punya data valid tentang keluarga rentan kena penyakit menular.
"Ini akan memudahkan kami untuk layani warga apabila kena penyait dan tinkatkan kualitas kesehatan. Kami juga bangun RPTRA di masing-masing wilayah. Setiap RW nanti akan ada RPTRA yang padat penduduk," kata dia.
Tema debat putaran kedua yaitu Dari Masyarakat untuk Jakarta yang terdiri dari kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi.
Subtema debat putaran kedua menyangkut persoalan transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha.
Moderator acara debat yaitu Ira Koesno.