Pulung (45) seorang pedagang madu warga Baduy mengatakan, dirinya tidak berjualan keliling di Jakarta karena akan merayakan Lebaran.
Sementara Santa (45), warga Baduy, mengatakan saudaranya yang membuka ladang pertanian di perbukitan maupun perkebunan sekitar Leuwidamar, Gunungkencana, Cirinten, Bojongmanik, Muncang, Sobang dan Cileles, juga kembali ke kampung halaman untuk menyambut Lebaran.
"Kami sebagai Baduy Luar atau penamping, tentu patuh terhadap adat dengan mengikuti Baduy Dalam," katanya menjelaskan.
Menurut Santa, setelah merayakan Lebaran Baduy, masyarakat nanti melaksanakan kegiatan Nalaksa yang jatuh pada Selasa (18/4).
Baca Juga: Humphrey Djemat: Jaksa Jangan Gengsi Tuntut Bebas Ahok
Pada upacara Nalaksa, masyarakat Baduy mengeluarkan hasil komoditas pertanian berupa beras untuk diberikan kepada pemuka adat.
Pemberian beras ini merupakan bentuk sujud syukur selama setahun diberi penghasilan hasil pertanian.
Pelaksanaan Nalaksa itu, kata dia, sama dengan ajaram Muslim untuk membayar fitrah sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Setelah melaksanakan Nalaksa, nanti, sebulan ke depan, merayakan acara Seba dengan mengundang bupati dan gubernur," katanya.
Baca Juga: Jaksa Agung Bantah Sidang Ahok Ditunda karena Diintimidasi