Polwan Berjilbab Tewas saat Lindungi Jemaat Gereja Koptik Mesir

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 11 April 2017 | 19:40 WIB
Polwan Berjilbab Tewas saat Lindungi Jemaat Gereja Koptik Mesir
Nagwa Abdel-Aleem (kanan), perempuan polisi Mesir yang tewas saat melindungi jemaat Gereja Koptik Mesir dari serangan teroris, Minggu (9/4/2017). [The Independent]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duka warga Mesir tampak begitu mendalam, setelah ledakan bom mengguncang Gereja St George di Tanta dan Katedral Saint Mark di Alexandria, Minggu (9/4/2017) akhir pekan lalu. Sebanyak 44 jemaat gereja tewas dalam aksi teror tersebut.

Namun, seperti dilansir The Independent, Selasa (11/4/2017), warga negara itu juga memberi penghormatan khusus terhadap seorang perempuan polisi berjilbab yang tewas saat mencoba menghentikan pelaku bom bunuh diri di Gereja Koptik Alexandria.

Belakangan, polisi tersebut diketahui bernama Nagwa Abdel-Aleem. Ketika peristiwa nahas itu terjadi, ia tengah bertugas mengamankan misa Minggu Palma di gereja tersebut.

Baca Juga: Protes Anggota DPD RI

Saat melihat seorang pria mencurigakan hendak menerobos masuk gereja, Nagwa berinisiatif menahannya.

Lantaran tak bisa masuk, “pengantin bom” itu meledakkan diri di pintu utama, dan Nagwa tewas bersamanya.

The Independent memberitakan, pelaku bom bunuh diri itu hendak mengincar Paus Tawadros II, yang sebenarnya sudah meninggalkan gereja.

Nagwa, menurut pemberitaan media-media lokal, berusia 55 tahun. Ia gugur meninggalkan dua putra dan seorang suami.

Setelah kematiannya, Foto Nagwa bersama sang suami yang merupakan anggota tentara Mesir berpangkat letnan bertebaran di media sosial.

Baca Juga: Usai Operasi Telinga, Hamish Daud dan Raisa Mesra di Ranjang

Foto tersebut diunggah banyak warganet, bersamaan tulisan ucapan belasungkawa.

"Perempuan polisi berjilbab mengorbankan nyawanya demi melindungi Katedral Koptik Alexandria. Jangan nilai seseorang dari agamanya, tapi dari perbuatannya,” tulis seorang warganet di Twitter, seperti dikutip The Independent.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI