Secangkir Air Keras untuk Novel Baswedan

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 11 April 2017 | 19:36 WIB
Secangkir Air Keras untuk Novel Baswedan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Jakarta, Selasa (11/4).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selang setahun, 2016, Novel lagi-lagi ditabrak mobil saat dirinya hendak pergi ke kantor. Ia terpelanting, mencium kerasnya aspal jalanan, meski akhirnya hanya luka ringan.

Novel, meski bergaji tinggi dan menjadi penyidik terbaik KPK, memang mudah diserang di jalanan. Selain tak memunyai pengawal, ia tetap bersetia naik sepeda motor ketimbang membeli mobil.

Namun, teror yang paling maut menimpa Novel adalah penyiraman air keras. Dokter mengkhawatirkan, air keras itu merusak kornea dan menyebabkan kebutaan.

Agar hal itu tak terjadi, dokter memutuskan memindahkan Novel dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ke Rumah Sakit Eye Center di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang.

Baca Juga: Besuk ke Rumah Sakit, Mahfud MD Ungkap Kondisi Novel Baswedan

”Tapi Novel tetap kuat, bahkan ia semakin bersemangat memberantas korupsi. Keluarga Baswedan tak pernah takut diteror!” tega Anies, saat mengurus kepindahan sepupunya itu ke RS Mata JEC.

Anies dan Novel adalah cucu salah Pahlawan Nasional, Abdurrahman (AR) Baswedan.

“Dulu orangtua kami berjuang untuk mendirikan republik. Kini kami berjuang untuk mempertahankan republik ini dari tangan koruptor,” tandas Anies.

Teror terhadap Novel turut menjadi Presiden RI Joko Widodo. Ia mengutuk penyerangan tersebut, dan memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian secepat-cepatnya menangkap pelaku sekaligus aktor intelektual di balik teror tersebut.

Sang jenderal lantas membentuk tim khusus gabungan Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Utara, untuk berbareng bergerak melacak pelaku. Ia juga menawarkan pengawalan terhadap seluruh tim penyidik KPK.

Baca Juga: Dirawat di RSKO, Ridho Rhoma Kangen Masakan Arab Ibunda

Namun, apakah pengawalan itu bisa membuat koruptor mengurungkan niat meneror penyidik KPK ke depannya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI