Suara.com - Selasa, 11 April 2017 pagi, ketenangan dan keheningan warga yang biasa terjadi di Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tiba-tiba berubah.
Mereka digegerkan dengan kejadian penyiraman air keras yang menimpa salah satu warganya bernama Novel Baswedan.
Nama Novel sudah tidak asing bagi warga perumahan, mengingat yang bersangkutan juga diketahui sebagai penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di mata masyarakat, Novel diketahui sosok yang ramah dan mudah bergaul. Novel juga aktif salat berjamaah di Masjid Jami Al Ihsan, yang tak jauh dari rumahnya. Hal ini dikatakan Imam Masjid Jami Al Ihsan, Abdur Rahim Hasan.
Baca Juga: Besuk ke Rumah Sakit, Mahfud MD Ungkap Kondisi Novel Baswedan
"Pak Novel tidak pernah absen salat Subuh," ujar Hasan, saat ditemui Suara.com di lokasi.
Hal yang senada dikatakan Ketua RT 03 RW 10, Wisnu Broto. Wisnu mengungkapkan, Novel merupakan sosok yang taat menjalankan perintah agama.
"Orangnya juga taat, selalu salat berjamaah di masjid. Kalau dia di sini pasti selalu ke masjid dan kalau (salat) Subuh selalu tepat waktu," papar Wisnu.
Tak hanya itu, menurut Wisnu, Novel juga pribadi yang rendah hati dan tidak menganggap dirinya sebagai penyidik di komisi anti rasuah nasional.
Wisnu menambahkan, Novel selalu aktif di kegiatan di lingkungan rumahnya.
Baca Juga: Novel 'Diteror', Timses Ahok-Djarot: Lindungi Penyidik KPK
"Orangnya baik dan santun. Selama jadi warga nggak pernah dia bilang saya ini polisi, saya orang KPK. Dia juga selalu hadir kalau pertemuan RT, kerja bhakti," ungkap Wisnu.