Suara.com - Kondisi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, terus membaik. Novel sudah bisa diajak berkomunikasi usai terkena siraman air keras di area wajahnya pada, Selasa (11/4/2017) pagi.
Hal itu diungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, saat menjenguk Novel di Rumah Sakit Mata, Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang.
"Alhamdulilah, mas Novel sekarang sudah baik. Dalam pengertian sudah sadar, sudah bisa berkomunikasi dengan normal," kata Mahfud.
Namun, ujar Mahfud, mata bagian kiri Novel belum bisa melihat dengan jelas.
Baca Juga: Novel 'Diteror', Timses Ahok-Djarot: Lindungi Penyidik KPK
"Cuma masalahnya sekarang mata sebelah kiri itu belum bisa melihat," kata dia.
Dari keterangan tim dokter, kata Mahfud, masih membutuhkan beberapa kali observasi untuk bisa menentukan penglihatan kedua mata Novel.
Saat ini, lanjutnya, hanya mata bagian kanan Novel yang sudah bisa melihat dengan jelas.
"Masih akan menunggu beberapa kali observasi dua hari sampai seminggu ke depan gitu, baru akan ditentukan nasib mata itu. Tapi tadi belum bisa melihat yang satunya, yang satunya lihat," jelas Mahfud.
Aksi teror penyiraman air keras terhadap Novel terjadi usai yang bersangkutan salat Subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan, yang berada tak jauh dari rumahnya di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca Juga: Sidang Ahok Ditunda, GNPF Sebut Surat Polda Intervensi Peradilan
Saat berjalan kaki menuju rumahnya, Novel dihampiri dua lelaki misterius yang menggunakan sepeda motor skutik dan langsung menyiramkan air keras ke arah wajahnya.
Polisi hingga kini belum bisa mengungkap motif dan pelaku penyerangan terhadap Novel.
Novel sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center.