Suara.com - Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang perdana dipimpin Oesman Sapta Odang, Nono Sampono, dan Darmayanti Lubis, mendapatkan protes dari sejumlah anggota lembaga senator tersebut, Selasa (11/4/2017).
Sidang DPD ini sedianya digelar dengan agenda pembukaan masa sidang IV tahun 2016-2017; pidato pembukaan masa sidang; penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester II tahun 2016; penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK; serta, laporan kegiatan anggota DPD di daerah pemilihan.
Sebelum sidang dibuka, peserta sudah memprotes untuk meminta klarifikasi soal dualisme kepemimpinan. “Hujan interupsi” dimulai oleh senator Riau Intsiawati Ayus.
Baca Juga: Mabes Polri: Kami Siap Beri Pengawalan untuk Penyidik KPK
"Kami minta untuk seluruh anggota DPD berkumpul dan klarifikasi. Kita tidak pernah berkumpul untuk membahas tentang keriuhan yang ada di DPD," tukasnya.
Setelah Ayus, interupsi serupa semakin banyak. "Baik, sidang kita buka dulu," kata Oesman sambil mengetuk palu sidang.
Sidang dibuka sekitar pukul 13.30 WIB, namun berdasarkan absen awal, peserta sidang belum kuorum karena hanya 36 orang yang hadir dari total 132 anggota DPD.
Setelah dinyatakan belum kuorum, interupsi kembali terjadi. Sejumlah anggota DPD masih mempermasalahkan dualisme kepemimpinan DPD. Sidang lalu diskors selama 5 menit untuk menunggu kehadiran anggota DPD yang lain.
Ketika sidang kembali dibuka, Oesman meminta sidang dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Peserta sidang berdiri khidmat bernyanyi.
Baca Juga: Novel Baswedan Diteror, Kapolri Tawarkan Pengawalan Penyidik KPK
Tapi setelah itu, interupsi tetap terjadi. Kali ini, anggota DPD berebutan bicara sehingga tidak terdengar jelas apa yang dibicarakan.
Sidang tetap dilanjutkan meski suara interupsi makin riuh. Bahkan, ketika pemimpin sidang membacakan agenda paripurna, sanggahan tetap dilancarkan peserta.