Soal Video Kampanye Ahok Djarot, Tim Anies- Sandi: Mungkin Khilaf

Selasa, 11 April 2017 | 06:49 WIB
Soal Video Kampanye Ahok Djarot, Tim Anies- Sandi: Mungkin Khilaf
Juru Bicara Tim Pemenangan Anies- Sandi, Anggawira. [Dok Tim Pemenangan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Juru Bicara Tim Pemenangan Anies- Sandi, Anggawira menganggap video kampanye Cagub Cawagub Basuki (Ahok)- Djarot yang beredar di media sosial telah memojokan umat Islam. Pasalnya, dalam video berdurasi 2 menit tersebut salah satu adegannya menunjukan sekumpulan pria dengan peci, dan baju putih sedang melakukan aksi demo yang menimbulkan kericuhan. Atas hal tersebut, Anggawira menilai paslon tersebut telah khilaf. 

“Ya, mungkin khilaf buat video ini. Mereka tidak sadar bahwa video yang beredar di instagram dan menjadi viral ini kembali telah menyinggung dan melukai umat muslim, karena kontennya secara tidak langsung menyiratkan hal negatif tentang umat muslim, ” kata Anggawira di Jakarta, Senin (10/4/2017).

Untuk itu, Koordinator Sahabat Anies-Sandi ini menyatakan pihaknya akan melayangkan laporan ke KPU dan Bawaslu agar video tersebut ditarik dan dilarang tayang karena tidak sesuai dengan nilai- nilai kebhinekaan. 

“Video kampanye ini justru jauh dari nilai- nilai kebhinekaan, dan berpotensi menyebabkan perpecahan untuk itu kita minta agar KPU dan Bawaslu mencabut video kampanye tersebut, dan melarang untuk tayang di media sosial apapun,” jelas Anggawira. 

Baca Juga: Tim Anies- Sandi Klaim Warga DKI Ingin Pemerintahan yang Stabil

Sebelumnya, Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer, Anthony Leong juga melaporkan video kampanye Ahok- Djarot tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tema yang diangkat soal keberagaman dianggap Anthony merupakan sebuah potret yang melecehkan Presiden Jokowi karena tidak mampu menjaga stabilitas dan keamanan Indonesia.

"Video ini parah, ini sebuah isu yang melecehan Presiden Jokowi karena dianggap tidak mampu menjaga keamanan dan stabilitas politik. Kampanye yang digaungkan itu bukan lagi keberagaman, ini pelecehan terhadap masyarakat yang dianggap selalu punya watak kekerasan, pelecehan terhadap akal sehat kita sebagai manusia biasa dan pelecehan terhadap sistem demokrasi Indonesia," ujar Anthony yang juga Pakar Digital Marketing ini Minggu, (9/4/2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI