Meski kerap menimbulkan kontroversi dalam setiap kebijakan luar negerinya, terutama bagi negara muslim, Negara Israel resmi mengangkat seorang perempuan muslim menjadi diplomat negara Yahudi tersebut.
Adalah Rasha Atamnya, perempuan berusia 31 tahun yang ditunjuk Kementerian Luar Negeri Israel untuk menjadi diplomat di kedutaan besar negara tersebut untuk Turki.
Seperti dilansir timesofisrael.com, Rasha akan bertugas menjadi sekretaris di tempat tugasnya di negara yang selama ini dikenal memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan negara bintang daud
tersebut.
Rasha sendiri berasal dari kota permukiman Arab, Baqa Al Gharbiya yang berada di tengah-tengah negara tersebut.
Perempuan yang berhasil menyelesaikan studi psikologi di Hebrew University Yerusalem ini bukanlah diplomat perempuan Israel pertama.
Sebelumnya, Israel resmi mengangkat, Rania Jubran menjadi diplomat pada tahun 2006 hingga 2009.
Selama masa studinya di Hebrew University, Rasha menunjukan kemampuannya berdiplomasi saat bergabung dengan studi klub “Model United Nation (MUN)” di kampusnya.
Ketika masih kuliah, ia juga pernah menulis tentang konsep PBB. Diakuinya, di daerah tempatnya tumbuh, Baqa Al Gharbiya, merupakan wilayah konflik antara warga Israel-Palestina dan Arab-Yahudi.
“Namun saya masih percaya dan meyakini perdamaian antar bangsa di dunia,” katanya dari sebuah blog yang diunggah di situs kementerian luar negeri Israel.