Suara.com - Nasib sial kembali menghampiri Andrea Iannone di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Setelah musim lalu gagal finis, tahun ini dia justru bisa finis, namun tidak dapat poin.
Ya, pada balapan akhir pekan kemarin, Minggu (9/4/2017) atau Senin dini hari WIB, Iannone hanya finis di urutan 16, atau di peringkat terakhir setelah tujuh pebalap lainnya gagal selesaikan lomba.
Sementara, peringkat terakhir untuk mendapatkan poin adalah di urutan 15, yang ditempati pebalap KTM, Bradley Smith.
Iannone mengaku kecewa berat gagal dapat poin. Masalahnya, bukan lantaran performa motor Suzuki tunggangannya yang jadi penyebabnya.
Baca Juga: Andai Tak Jatuh, Lorenzo Yakin Bisa Finis di Posisi Ini
Tapi, lantaran hukuman penalti ride-through dari pengawas lomba. Hukuman ini diberikan karena Iannone dituding telah mencuri keuntungan saat start.
Hukuman ride-through, adalah salah satu bentuk hukuman yang diberikan kepada pebalap yang mana diharuskan untuk masuk ke pit lane dengan maksimum kecepatan 60 km/jam.
Iannone mengklaim, seharusnya bukan dia yang dapat hukuman. Melainkan, Jorge Lorenzo, lantaran pebalap Ducati itulah yang membuatnya banyak kehilangan posisi setelah menabrak bagian ban belakang motornya saat tikungan pertama selepas start.
"Saya mendapat penalti ride-through, dan saya rasa hukuman itu terlalu keras," kata Iannone, 27 tahun, dikutip dari Crash, Senin (10/4/2017).
"Saya memasukkan gigi, dan keputusan itu membuat saya terkena penalti. Sebelum tahun lalu, mustahil bisa bergerak di (starting) grid. Tapi, tahun lalu diubah aturannya, dan kini jika Anda bergerak, tapi tidak mengambil keuntungan, lalu Race Direction (pengawas lomba) bisa melihat itu sebagai pelanggaran atau tidak," lanjut Iannone.
Baca Juga: Hasil Lengkap MotoGP Argentina, Klasemen Pebalap dan Pabrikan
"Dalam pandangan saya, saya tidak mengambil keuntungan apapun, karena saya hanya bergerak sedikit lalu kemudian berhenti. Dan juga di tikungan pertama, saya kehilangan banyak posisi karena Jorge menabrak saya sangat keras. Saya tidak tahu kenapa saya tidak ikut jatuh, saya sangat beruntung."
"Dikarenakan hal ini, menurut saya Race Direction harusnya memberikan evaluasi lain terhadap situasi yang terjadi, dan mungkin tidak perlu mendikte harus melakukan penalti ride-through," tambahnya.
"Ini mengecewakan, karena kecepatan saya setelah terkena penalti sangat bagus, mungkin memang tidak cukup untuk bisa bersaing naik podium, tapi saya yakin bisa berjuang untuk berada di posisi enam besar," pungkas Iannone.
Musim lalu sendiri, Iannone gagal finis setelah bersenggolan dengan rekan setimnya saat itu di Ducati, Andrea Dovizioso.
Sementara, dengan hasil di Argentina kali ini, maka Iannone kembali belum mendapatkan poin satu pun pada balapan MotoGP tahun ini.
Pasalnya, di seri pertama lalu, 26 Maret di Qatar, Iannone gagal finis karena terjatuh.