Presiden Prancis Janjikan Dukungan Buat Mesir Lawan Teror

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 10 April 2017 | 07:49 WIB
Presiden Prancis Janjikan Dukungan Buat Mesir Lawan Teror
Presiden Prancis François Hollande. [Dok KKP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prancis Froncois Hollande berikrar akan mengerahkan kekuatan negerinya guna mendukung perang Mesir melawan pelaku teror setelah pemboman. Sedangkan Marokko mengutuk serangan tersebut.

"Mesir kembali diserang pelaku teror, yang ingin menghancurkan keragaman dan persatuannya," kata Hollande.

Kepala Negara Prancis tersebut juga menyampaikan solidaritas kepada Pemerintah Mesir yang tengah mengalami tragedi ini, seperti dikutip Antara dari Xinhua. Hollande berikrar akan mengerahkan semua kekuatan" untuk mendukung perang Mesir melawan aksi teror.

Serangan pada Minggu (9/4/2017) waktu setempat, ditujukan kepada dua gereja di Kota Tanta dan Iskandariyah, Mesir. Tragedi itu menewaskan sedikitnya 44 orang dan melukai lebih dari 120 orang.

Baca Juga: Resmi Didukung PKB, Ahok: Alhamdulillah

Sementara itu, Marokko mengutuk serangan yang dilancarkan pada hari Minggu itu.

"Pelaku teror sekali lagi mengungkapkan wajah menyeramkannya, yang ditolak oleh semua agama," kata Kementerian Luar Negeri Marokko di dalam satu pernyataan.

Kementerian tersebut menegaskan, para pelaku perbuatan "tercela" tersebut adalah orang kafir yang tak memiliki hubungan dengan Agama Islam dan ajaran toleransinya.

Kementerian itu juga menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga yang berduka dan rakyat Mesir serta kembali menyampaikan solidaritas penuhnya buat Mesir dalam menghadapi aksi teror.

Sebelumnya, saat kelompok minoritas beribadah pada Ahad pagi, satu ledakan dan satu pemboman bunuh diri terjadi di dua gereja di Provinsi Gharbiya dan Iskandariyah di Mesir Utara.

Baca Juga: Pakar Hukum: Sinyal Kuat Novanto Bakal Jadi Tersangka

Ledakan Ahad tersebut telah diakui oleh ISIS, yang juga mengaku bertanggung-jawab atas ledakan sebelumnya di Kairo pada Desember 2016, sehingga menewaskan tak kurang dari 28 orang, kebanyakan perempuan dan anak kecil.

REKOMENDASI

TERKINI