Cuitan Fadli Zon Nyelekit, Jelaskan Apa #Kebodohanrevolusioner

Siswanto Suara.Com
Senin, 10 April 2017 | 06:10 WIB
Cuitan Fadli Zon Nyelekit, Jelaskan Apa #Kebodohanrevolusioner
Wakil ketua DPR dari Frakasi Partai Gerindra Fadli Zon. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon nge-tweet dengan tanda #kebodohanrevolusioner. Cuitan wakil ketua umum Partai Gerindra dengan tagar tersebut berisi tentang sejumlah persoalan serius yang terjadi di negeri ini. Sayangnya, dia tidak secara ekplisit menyebut siapa yang dia sorot.

Apa saja #kebodohanrevolusioner menurut Fadli Zon? 

Pertama-tama dia mengkritik ide tentang pemisahan antara agama dan politik. Ide ini belakangan menghangat setelah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yang resah dengan situasi politik akhir-akhir ini.

"Pisahkan agama n politik, ini contoh #kebodohanrevolusioner .Mmgnya Presiden,DPR,n semua pejabat disumpah pakai buku telepon? Kan kitabsuci," tulis Fadli.

Kedua, #kebodohanrevolusioner, menurut Fadli tentang pemimpin yang tidak mengerti sejarah. Dia ibaratkan pemimpin seperti itu bekerja dengan mata tertutup.

"Kalau seorang pemimpin tak ngerti sejarah, maka ia seperti berjalan dengan mata tertutup. Tabrak sana sini. #kebodohanrevolusioner," tulis Fadli.

Pemakaian isu agama untuk merenggangkan hubungan antar umat beragama juga menjadi sorotain Fadli.

 "Yg mengancam n memecah belah persatuan adalah yg mengganggu kerukunan beragama dg menghina agama lain. #kebodohanrevolusioner," tulisnya.

Kemudian dia mempertanyakan kebijakan calon gubernur petahana Jakata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Mari kita nilai, petahana di Jkt, mengayomi rakyat atau mengayomi konglomerat? #kebodohanrevolusioner," tulis Fadli Zon.

Dia juga mempertanyakan reklamasi untuk kepentingan rakyat atau konglomerat? Melalui prosedur atau jalan pintas?

"Rakyat byk diGUSUR n diMISKINKAN secara struktural. Ketimpangan makin lebar. Dmn sejahteranya? #kebodohanrevolusioner," tulis Fahri.

Menurut Fadli hukum jadi alat politik dan kekuasaan. Dia menyebut hukum membela selera penguasa.

"Tumpul ke kawan, menindas ke lawan. Dmn negara hukum? #kebodohanrevolusioner," tulis Fadli.

Fadli mengaku baru melihat video rasis yang menggambarkan seolah warga Jakarta muslim penuh dengan kekerasan.

"Kampanye bodoh yg terus dipelihara. #kebodohanrevolusioner. Yg peralat politik n adlh yg bawa2 Al Maidah dijadikan alat kebohongan. Siapa yg memecah belah kerukunan agama? #kebodohanrevolusioner," tulis Fadli.

Fadli Zon kemudian meminta pendapat kepada warganet.

"Masih adakah revolusi mental? Caci maki, intimidasi, abuse of power, tirani, hoax, dll ini yg menjadi2. #kebodohanrevolusioner," tulis Fahri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI