Suara.com - Di tengah drama keterlambatan penerbangan yang menimpa calon penumpang maskapai Lion Group di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, ada beberapa kisah menyedihkan. Salah satunya seperti yang dialami seorang pegawai negeri sipil di sebuah Kantor BUMN di Jakarta.
Bayu S, nama penumpang tersebut. Seharusnya, pesawat Bayu berangkat pukul 17.45 WIB. Tapi hingga pukul 21.00 WIB ia tak juga mendapat kepastian kapan dirinya akan diberangkatkan.
Pihak Lion, menurut dia, sudah menawarkan kompensasi “delay” berupa uang sebesar Rp 300 ribu. Namun malang nasibnya, karena pesawat tersebut justru berangkat pada pukul 21.50 sedangkan dirinya tidak mendapat informasi soal keberangkatan pesawat tersebut.
"Katanya di “delay” tapi saya malah ditinggal pesawat. Padahal besok saya harus masuk kantor jam 8 pagi. Ke Jogja untuk reuni," ujar Bayu di ruang runggu keberangkatan Bandara Adi Sucipto Jakarta, Minggu (9/4/2017).
Ada pula calon penumpang lainnya yang mengamuk karena tak bisa menjalankan kegiatannya esok hari akibat “delay” Lion Air ini. Salah seorang calon penumpang yang mengaku berprofesi sebagai dokter harus menunda operasi yang seharusnya dilakukan pada Senin pagi (10/4/2017).
"Pak gimana nih saya jadi nggak bisa operasi karena “delay”. Kami nggak butuh uang 300 ribu pak atau penginapan, kami butuh waktu kami. Mana tanggung jawab Lion di sini? Bisa ganti waktu saya yang terbuang?" ujar dokter yang tak mau menyebutkan namanya tersebut.
Chief Operational Officer Lion Air di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Bayu Andoyo di hadapan penumpang memohon maaf atas keterlambatan beberapa penerbangan maskapai milik Lion Group ini. Menurut dia, penerbangan harus ditunda hingg esok pagi karena jadwal operasional bandara Adi Sutjipto yang hanya sampai pukul 22.00 WIB.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena dari lion group malam ini penerbangan bapak-bapak dan ibu-ibu kita tunda sampai besok pagi karena otoritas bandara Adisutjipto tidak mengizinkan penerbangan lewat pukul sepuluh malam," ujar dia, Minggu (9/4/2017) malam.
Bayu juga menyebutkan alasan mengapa penerbangan di Bandara Adi Sutjipto harus mengalami delay. Salah satunya lantaran sempat ditutupnya bandara Halim Perdana Kusuma dalam rangka perayaan HUT TNI AU.
"Slot yang terbatas dari bandara, sehingga pesawat antre di Bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat yang untuk ke Cengkareng basenya dari Halim. Hal ini mengakibatkan penerbangan Batik Air terganggu," imbuh dia.
Sebagai kompensasinya, para calon penumpang dibefikan fasilitas menginap di beberapa hotel di sekitar area bandara. Mereka dijanjikan akan diberangkatkan pada esok paginya. Sedangkan kompensasi uang sebesar Rp 300 ribu akibat keterlambatan melebihi waktu 4 jam hanya akan diberikan bagi calon penumpang penerbangan tujuan Surabaya dengan jadwal keberangkatan seharusnya pukul 16.05 WIB.
"Kalau untuk penerbangan yang dijadwalkan pukul 20.20 belum ada empat jam menuju jam tutup operasional bandara sehingga kami hanya berikan fasilitas penginapan hotel," tambah dia.
Selanjutnya para calon penumpang yang terlantar ini akan diberangkatkan pada pukul 06.00, 06.15, 06.30 dan 06.40 WIB.
Drama "Delay" Lion di Jogja, Ada Dokter Terpaksa Tunda Operasi
Senin, 10 April 2017 | 06:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10% Jelang Nataru 2025
01 Desember 2024 | 16:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI