Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan alasan di setiap pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden pasti ada warga yang tidak menggunakan hak pilihnya, alias golpot.
Ahok bercerita saat berpidato di acara Kopdar DPW Partai Solidaritas Indonesia seluruh Indonesia di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017).
"Kita setiap pemilu ada golput nggak? Ada. Itu rata-rata orang yang berpikiran, siapapun yang menang nasib saya sama. Makanya saya sampaikan nggak. Saya beda," ujar Ahok.
Kemudian, dihadapan kader-kader PSI, Ahok menceritakan pengalamannya saat pertama kali terjun ke dunia politik. Saat itu ia memilih gabung ke Partai Indonesia Baru. Di situ, Ahok mengamati alasan orang tidak berpartisipasi dalam pesta demokrasi.
Baca Juga: Ahok Tolak Namanya Dijadikan Nama Masjid Raya
"Waktu saya masuk ke parpol saya pelajari, tenyata rakyat nggak percaya, siapapun (pemimpinnya), mau bilang siapa pun pemimpinnya," kata Ahok.
Menurut Ahok, masyarakat menganggap siapapun pemimpinnya, baik dari kalangan rohaniawan, akademisi, hingga aktivis pasti akan lupa pada rakyat kecil setelah mereka terpilih menjadi pejabat. Untuk itu, Ahok ingin merubah stigma tersebut.
"Orang miskin yang membutuhkan macam-macam nggak pernah mendapatkan haknya. Saya bilang, orang miskin itu nggak pernah dilupakan asal kita betul-betul niatnya berjuang," kata Ahok.