Pusat pengendalian operasi BPBD Ponorogo mengkonfirmasi kerawanan bencana di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan di Ponorogo bagian barat dan berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Tengah di Kabupaten Wonogiri itu dalam pengawasan melekat.
Ada empat titik lokasi pengungsian sudah dibangun. "Tenda-tenda pengungsi dan kebutuhan logistik juga sudah kami siapkan di sana," kata Sumani. [Antara]
Ratusan Jiwa Warga Daerah Rawan Longsir Diungsikan
Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menginstruksikan kepada seluruh warga Desa Dayakan, Kecamatan Badegan berjumlah 78 KK atau 269 jiwa untuk mengungsi ke daerah aman menyusul terjadi pergerakan tanah lanjutan di sini beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Agama Jangan Jadi Komoditas Politik
Kepala BPBD Ponorogo Sumani, mengatakan lebar rekahan mencapai 40 sentimeter, kedalaman mencapai empat meter, dan luas sekitar 10 hektare.
Pergerakan tanah terjadi sejak setahun terakhir, namun kondisi semakin parah pada tiga bulan terakhir dan meningkat semakin parah beberapa hari lalu diiringi suara gemuruh mirip gejala awal bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung yang berjarak sekitar 50 km dari Dayakan, sehingga membuat warga panik dan mengungsi ke tempat aman.
"Petugas dari BPBD juga sudah melakukan mitigasi dan mengungsikan warga untuk meminimalkan adanya korban jika sewaktu-waktu terjadi longsor," kata Sumani, Minggu (9/4/2017).
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun dampak kerusakan dilaporkan cukup parah.
Awal kejadian pada laporan 4 Maret 2017 hanya empat keluarga (KK) yang terdampak, namun hingga berita ini ditulis BPBD menyebutkan 78 KK harus diungsikan ke tempat aman.
Baca Juga: Kocak! Ini Satu-satunya Pertanyaan yang Tak Bisa Dijawab Jokowi
Lokasi penampungan sementara warga itu berada pada radius sekitar satu kilometer di rumah-rumah penduduk lain yang ada pada ring 2 dan 3, sementara sebagian besar harta benda dan ternak dibiarkan tertinggal di rumah masing-masing.