Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengunjungi kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama setempat, di Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur, Sabtu (8/4/2017). Djarot ditemani Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz.
Djarot mengatakan kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi, bukan untuk “merayu” NU agar mendukung dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai kandidat pada putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 19 April 2017.
Bukan untuk NU nantinya dapat memberikan dukungan terhadap pasangan nomor urut dua. Menurut Djarot NU sama sekali tidak terlibat dalam politik.
"Ini untuk silaturahmi saja. NU sebagai organisasi tidak pernah dukung-mendukung. Mereka sama sekali tidak berpolitik," kata Djarot.
Baca Juga: ISIS Mutilasi dan Gantung Ratusan Warga Mosul di Tiang Listrik
Djarot menuturkan NU sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia tak mau terjebak mendukung salah satu pasangan dalam setiap pilkada di mana pun.
Namun, NU membebaskan warganya untuk memilih kandidat yang sesuai prinsip politik dan keinginan hatinya.
Sementara Djan Faridz mengatakan, NU sejak sejak almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tak lagi jadi presiden, sudah kembali ke khitah awalnya, yakni tidak berpolitik.
"Itu sudah sejak zaman Gus Dur tidak berpolitik. Tapi kami membebaskan anggota NU untuk berpolitik sebagai pribadi, bukan sebagai organisasi. Saya pernah berada di PBNU, dan saya tahu betul sistemnya," terangnya.
Baca Juga: Djarot Senang Didukung Paguyuban Warga Subang di Jakarta