Dua Kalimat Favorit Setya Novanto di Sidang Patgulipat e-KTP

Kamis, 06 April 2017 | 13:42 WIB
Dua Kalimat Favorit Setya Novanto di Sidang Patgulipat e-KTP
Ketua DPR Setya Novanto bersama Anas Urbaningrum bersaksi dalam sidang lanjutan dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPR RI Setya Novanto dicecar beragam pertanyaan terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik 9e-KTP) di pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).

Namun, Setnov—sapaan akrabnya—lebih banyak menjawab “tidak tahu” dan “tidak benar” atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Jaksa dan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Misalnya, seperti ketika Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar bertanya proses realisasi proyek e-KTP.

"Apakah saudara saksi tahu, bagaimana proses e-KTP dibahas di DPR," kata Hakim John kepada Setya Novanto.

Baca Juga: Jenguk Balita Mikrosefalus, Istri Ahok Kasih Banyak Janji

"Tidak pernah tahu yang mulia," jawab Setya Novanto.

Setnov juga mengakui tidak tahu menahu adanya “arahan” yang disampaikannya kepada anggota Komisi DPR asal partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Sebagai ketua Fraksi, apakah saudara memberikan arahan khusus terkait e-KTP kepada anggota komisi II dari Partai Golkar," tanya Hakim.

"Tidak ada yang mulia. Karena itu berdasarkan arahan partai. Biasanya, hasilnya disampaikan pada rapat pleno secara sepintas," kata Novanto.

Baca Juga: 'Jakarta Bersyariah', Apa Anies Setuju ABG Dilarang Pacaran?

Hal lain yang dibantah Setnov adalah pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraeni dan Andi Agustinus atau Andi Narogong di Hotel Grend Melia.

Menurut keterangan Diah pada sidang kedua kasus e-KTP, dia dan Andi pernah bertemu dengan Setya Novanto di Hotel yang berlokasi di Jalan Rasuna Said tersebut.

"Ini terkait pertemuan dengan Bu Diah di Hotel Grend​ Melia, pada pukul 06.00 WIB dengan Andi Agustinus. Apakah saudara pernah bertemu di Hotel Gren Melia itu dengan Bu Diah," tanya Hakim.

"Yang saya ingat, tidak pernah yang mulia," Jawab Novanto.

Setnov juga mengakui tidak pernah memberi pesan khusus terhadap Diah, saat pelantikan pemimpin Badan Pemeriksaan Keuangan di Kantor BPK.

Ia juga mengklaim, tidak pernah menitipkan pesan kepada Mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman.

Diah, ketika diperiksa KPK, mengatakan Setnov menitipkan pesan kepada Diah. Isinya agar memberitahu Irman supaya menjawab tidak Setnov kalau diperiksa oleh KPK.

Bantahan-bantahan Setya Novanto terus berlanjut ketika Hakim menanyakan aliran uang kepadanya dan partai Golkar. Bahkan, hakim sempat menegaskan Setnov berpikir lebih dulu sebelum menjawab.t.

"Tidak pernah yang mulia. Yakin tidak pernah (terima uang e-KTP)," kata Setnov.

Hingga akhirnya sampai pada pertanyaan hubungan Novanto dengan Andi Agustinus. Dia mengaku kenal, tapi mengaku tidak pernah tahu peran Andi dalam kasua e-KTP.

" Anda kenal Andi Agustinus atau Andi Narogong. Apakah dia saudara saudara atau apa?," tanya Hakim.

"Saya kenal dia sewaktu Tahun 2009, hanya itu saja yang mulia, yang lain saya tidak kenal," tandas Setnov.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI