Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yakin laporan yang menyeret namanya dan wakilnya, Sandiaga Uno hingga ke ranah hukum tidak akan mempengaruhi elektabilitas mereka sebagai konstestan Pilkada.
"Kita sih percaya ya, Insya Allah tidak (pengaruhi elektabilitas). Apalagi kita juga tidak meresponnya dengan marah, santai saja, biasa-biasa aja," kata Anies di rumahnya, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2017).
Ia menjelaskan tidak pernah reaksi berlebih menyikapi masalah hukum yang dikaitkan dengan mereka berdua. Namun apabila wartawan minta klarifikasi, baru mereka akan menjawab.
"Karena Anda bertanya ya saya harus menjawab. Kalau nggak ya kami cuek saja, karena yang kita pikirkan itu warga Jakarta. Kampanye ini bukan tentang kita, tapi warga Jakarta," ujar Anies.
Baca Juga: Pesan Marcella Zalianty ke Sandiaga Bila Terpilih Jadi Gubernur
Sebab itu, selama masa kampanye dia dan Sandiaga lebih banyak berbicara soal program yang ditawarkan. Misalnya tentang lapangan kerja, pendidikan, perumahan dan kesehatan.
"Biasa, kalau semakin kuat ya semakin banyak yang begini-begini (dipolisikan), nggak usah cengeng lah," kata Anies.
Diketahui, tim kuasa hukum pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Pantas Nainggolan melaporkan Anies ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik atau fitnah, pada Rabu (5/4/2017).
Anies diduga menyebarkan informasi yang tidak valid saat kampanye terkait jumlah daerah yang akan digusur oleh Ahok-Djarot. Ia menyebutkan akan ada 300 lebih titik yang akan digusur.
Sementara Sandiaga Uno, hingga saat ini masih tersangkut kasus dugaan penggelapan hasil jual tanah milik PT. Japirex di Jalan Curug, Tangerang. Hal ini dilaporkan oleh Edward Soeyadjaya melalui Fransiska Kumalawati Susilo.
Baca Juga: Ketua PKB Dampingi Djarot, Sandiaga: Kami Tahu Hatinya ke Siapa