Sidang e-KTP, Setya Novanto Bantah Tekan Ganjar Pranowo

Kamis, 06 April 2017 | 12:27 WIB
Sidang e-KTP, Setya Novanto Bantah Tekan Ganjar Pranowo
Ketua DPR Setya Novanto bersama Anas Urbaningrum bersaksi dalam sidang lanjutan dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPR RI Setya Novanto, dalam sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (6/4/2017), membantah keterangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Setnov—sebutan beken politikus Partai Golkar itu—membantah pernyataan yang diutarakan Ganjar dalam sidang kasus tersebut tertanggal 30 Maret. Ketika itu, Ganjar mengatakan pernah bertemu Setnov di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Saat itu, Setnov meminta Ganjar untuk tidak terlalu galak terkait proyek e-KTP.

"Saudara pernah bertemu Ganjar Pranowo di Bandara Ngurah Rai Bali. Dia bilang, saudara meminta dia untuk jangan galak-galak terkait e-KTP," kata Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) Irene Putri,  bertanya kepada Setnov.

Baca Juga: Kembali Dipolisikan, Anies: Dipanggil Lagi, Dipanggil Lagi....

"Tidak benar itu. Saya tidak pernah menyampaikan kata-kata itu," kata Setnov, menjawab pertanyaan Jaksa KPK.

Mendengar jawaban Politikus Golkar tersebut, JPU KPK mengajukan pernyataan terbalik.

"Berarti Pak Ganjar berbohong ya Pak," kata Jaksa.

"Kaget juga kalau saya bilang begitu, karena hanya sampaikan hal-hal biasa saja," kata Setnov.

Untuk diketahui, ketika dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan, Ganjar mengaku tidak pernah menerima uang dari proyek e-KTP.

Baca Juga: Setya Novanto dan Anas di Sidang e-KTP

Sementara Setnov, dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, adalah orang di balik patgulipat proyek e-KTP. Pasalnya, setelah disetujui Setnov, proyek senilai Rp5,9 triliun tersebut mulai digulirkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI