Suara.com - Feng Kai merasa dirinya seperti disambar geledek, pada suatu hari yang cerah pada tahun 2015. Itu setelah dirinya mendapat informasi dari sang dokter: buah hatinya didiagnosa menderita leukimia.
Pikiran Kai membuncah. Satu sisi, ia ingin anaknya yang baru satu tahun menghidu udara di dunia sembuh. Agar bisa merawat sang anak, Kai yang merupakan "single parent" ingin berhenti bekerja sebagai mekanik.
Tapi, di lain sisi, pria yang baru berumur 25 tahun itu tak memunyai sumber penghasilan lain kalau dirinya berhenti bekerja di bengkel. Belum lagi ia harus mencari biaya seluruh pengobatan buah hati.
Sejak mendapat perawatan dua tahun silam, jumlah tagihan terhutang Kai kepada pihak rumah sakit tempat pengobatan anaknya sudah mencapai 370.000 Yuan. Sementara hingga kekinian, putranya memerlukan dana 1.000 Yuan per hari.
Baca Juga: Panglima TNI Jelaskan Lagu Koes Plus dan Kecemburuan Negara Lain
Dilema itu sempat membuat Kai putus asa. Namun, Kai akhirnya memutuskan berhenti bekerja sebagai mekanik agar memunyai banyak waktu merawat putranya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup sembari sedikit demi sedikit menabung uang pengobatan, Kai memutuskan melakoni pekerjaan yang tak lazim: ia memakai kostum beruang dan menawarkan pelukan kepada khalayak.
Kai yang memakai kostum beruang, seperti dilansir Shanghailist, Selasa (4/4/2017), menjajakan jasa pelukan kepada orang-orang di Lapangan Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok, setiap hari.
Kai juga membuat tulisan informatif pada selembar kardus yang digantungkan ke lehernya, bahwa dia menawarkan jasa pelukan agar mendapat uang demi mengobati putra semata wayangnya.
Baca Juga: Hadapi City, Conte Tetap Andalkan Costa di Lini Depan
"Aku sudah tak lagi mau berhutang, karenanya aku melakoni pekerjaan ini. Setiap pelukan, aku mendapatkan 10 Yuan," tutur Kai.
Namun, usaha Kai mendapatkan uang dari "menjual" pelukan tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Sejak memulai pekerjaan itu tiga hari lalu, Minggu (2/4), ia hanya mendapat tujuh pelanggan.
Namun, beruntung, warga yang bersimpati juga memotret dan mengunggah foto Kai ke media-media sosial untuk menggalang dana bantuan.
Upaya warganet itu membuahkan hasil signifikan untuk membayar utang pengobatan putranya. Hingga kekinian, ia mendapat sumbangan 180.000 Yuan.
"Setelah membayar utang pengobatan selama dua tahun, uang sumbangan itu masih tersisa. Aku ingin menggunakannya untuk membuka usaha yang lebih baik untuk putraku tersayang," tuturnya.
"Aku sudah bersumpah, akan melakukan apa pun yang diperlukan asalkan putraku bisa kembali tersenyum dan bermain."