Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan, mengungkap kejanggalan hasil perolehan suara pada putaran pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 19 Februari 2017.
Anies mengungkapkanhal Itu saat menghadiri acara deklarasi relawan Pemenangan Anies-Sandi Nasrul Umah (PAS NU) di GOR Cendrawasih, Jakarta Barat, Rabu (5/4/2017).
"Ahok-Djarot (Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat; kandidat nomor urut dua) menang cuma di 5.700 tempat pemungutan suara (TPS). Sementara Anies-Sandiaga Uno menang di 7000 TPS. Banyak nomor tiga kan? " kata Anies.
Baca Juga: Pokemon Go Masih Dimainkan 65 Juta Pengguna Aktif Tiap Bulan
Namun, kata dia, terdapat hasil perolehan suara Ahok-Djarot di 542 TPS yang janggal. Sebab, di ratusan TPS itu Ahok-Djarot mampu meraup 96 persen suara. Bahkan, ada yang persentase perolehan suaranya mutlak 100 persen.
"Sebanyak 542 TPS itu di mana lokasinya? Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Bapak dan ibu sekalian, besok, tanggal 19 April, mari pastikan tidak lagi ada ‘kelucuan-kelucuan’ di TPS kita," ujar Anies.
Anies lantas membandingkan persentase kemenangan Ahok-Djarot dengan persentase perolehan suara di sejumlah TPS yang dimenangkan dirinya bersama Sandiaga.
Rerata persentase kemenangan Anies-Sandi di ribuan TPS itu berkisar 50 persen dan paling banter 60 persen.
”Persentase itu termasuk tinggi, tapi dalam batas normal. Tapi kalau sampai menang 96 persen suara, ini mengejutkan, lucu. Karenanya bapak dan ibu, tanggungjawab yang harus kita lakukan tidak cuma memenangkan, tapi mengamankan," tutur Anies.
Baca Juga: Untuk Ketiga Kalinya Julia Perez Batal Pulang dari RSCM