Suara.com - Perdana Menteri Inggris Theresa May membuat kehebohan setelah melanggar aturan berbusana bagi perempuan, ketika mengunjungi Kerajaan Arab Saudi, Selasa (4/4/2017). Sebab, May tak mau memakai kerudung atau penutup rambut saat melakukan kunjungan.
May, seperti dilansir The Independent, Rabu (5/5), berkukuh tak mau memakai kerudung karena ingin mencontohkan kebebasan berekspresi bagi perempuan Arab Saudi.
“Saya menolak tunduk terhadap peraturan seperti itu. Inggris memang membutuhkan kerjasama Arab Saudi, tapi saya juga berharap kaum perempuan di sana melihat bahwa saya adalah perempuan yang bisa jadi pemimpin,” beber May.
Baca Juga: Oesman Sapta Diminta Lepas Jabatan sebagai Wakil MPR
Dengan begitu, May berharap dirinya bisa menginspirasi banyak kaum wanita negeri Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud itu untuk mendobrak dogma-dogma patriarkis yang masih mengungkung mereka.
Sebelum May, perempuan tokoh politik lain yang juga menolak mengenakan kerudung saat mengunjungi Arab Saudi adalah Hillary Clinton. Mantan Ibu Negara AS Michelle Obama juga menolak mengenakan kerudung di negeri tersebut.
Negeri Raja Salman lama dikenal sebagai negeri yang tak ramah perempuan. Beragam peraturan hukum dinilai mengekang kebebasan kaum perempuan. Misalnya, para wanita diharuskan mengenakan baju terusan dan menutup rambutnya.
Perempuan di sana juga dilarang bepergian ke luar rumah kalau tak ditemani muhrim lelakinya. Tak hanya itu, mereka juga dilarang menyetir kendaraan.
Baca Juga: ISIS: Amerika Serikat Kini Dipimpin Seorang Idiot