Spanduk Jakarta Bersyariah, Timses: Disebar Orang Takut Anies

Rabu, 05 April 2017 | 13:03 WIB
Spanduk Jakarta Bersyariah, Timses: Disebar Orang Takut Anies
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyambangi KPK, di Jakarta, Selasa (21/3/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil ketua tim sukes duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Muhamad Taufik, mengklarifikasi maraknya pemasangan spanduk bernuansa SARA bertuliskan Jakarta Bersyariah dalam beberapa hari terakhir. Dia menangkis keras isu perancang spanduk yang mengarah kepada timnya.

"Bukanlah. Ngapain juga kami sebarkan spanduk seperti itu. Kami mau damai, bukan mau memecah belah," kata Taufik di posko pemenangan Anies-Sandiaga, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu ( 5/4/2017).

Sebaliknya, Taufik curiga kubu sebelah yang memasang spanduk-spanduk tersebut. Kubu sebelah yang dimaksud yaitu pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

"Itu, kan disebar oleh orang-orang yang takut Anies-Sandi menang. Ya siapa lagi kalau bukan orang yang tidak inginkan kita menang? Sudah kelihatan kok," ujar Taufik.

Taufik mengatakan relawan pendukung Anies-Sandiaga tentu tidak secara sepihak membuat alat peraga kampanye. Mereka tentu akan  koordinasi terlebih dahulu.

"Kami kontrol semuanya. Pasti mereka itu komunikasi dulu dengan kami. Sudahlah, jangan dibolak-balik," tutur Taufik.

Spanduk-spanduk yang menjadi perbincangan hangat tersebut berisi tulisan Program 100 Hari Gubernur DKI Jakarta, Wujudkan Jakarta Bersyariah dan Bersama Umat Tegakan Syariat Islam di Jakarta, Selangkah Lagi Menuju Kemenangan. Di spanduk juga terdapat foto Anies-Sandiaga beserta tokoh-tokoh ormas, di antaranya pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.

Pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat berkomitmen untuk menjadikan Ibu Kota Jakarta yang Pancasilais.

"Basuki-Djarot berkomitmen jadikan Jakarta yang mengedepankan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kita menentang keras menjadikan Jakarta bersyariah," kata juru bicara Basuki-Djarot, Zuhairi Misrawi, Selasa (4/4/2017).

Hal itu dikatakan Gus Mis, sapaan Zuhairi Misrawi, menanggapi maraknya spanduk bernada sentimen agama itu. 

Menurut dia kebhinnekaan menjadi suatu yang mutlak bagi Jakarta. Keberhasilan negeri ini karena mampu merawat kebhinnekaan.

"Kami minta Bawaslu, KPU, dan kepolisian bertindak tegas bagi pasangan lain yang membawa isu SARA dalam pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini," katanya.

Pengamat politik Arbi Sanit mengatakan spanduk-spanduk bertuliskan Jakarta Bersyariah bertentangan dengan prinsip-prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia mengingatkan setiap warga negara tetap berkewajiban untuk membela dan mendukung utuhnya NKRI.

"Setiap warga negara Indonesia berkewajiban membela dan mendukung NKRI. Aparat negara wajib mengawasi dan mengontrol sikap dan tindakan siapa pun yang bertentangan dengan NKRI," katanya.

Menurut dia bila spanduk itu benar, berarti memang diduga ada rencana untuk menjadikan Jakarta sebagai daerah syariah. Diduga pula ada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang berupaya untuk memulai Islamisasi Indonesia dari Jakarta jika mereka terpilih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI