Suara.com - Seorang guru yang bertugas di salah satu sekolah dasar di Ilaga, Kabupaten Puncak, Thomas Talubun, dibunuh oleh sekelompok warga di Jalan Hasanuddin, Irigasi, Timika, Rabu (5/4/2017).
Salah seorang kerabat korban, Jeujanan mengatakan korban saat itu hendak menjemput isteri dan anaknya di Jalan Busiri, Sempan, Timika.
"Tadi pagi korban keluar dari rumahnya di Irigasi dengan sepeda motor mau menjemput isteri dan anaknya. Rupanya ada tiga orang mengincar dia. Mereka bersembunyi di balik semak-semak. Begitu korban melintas, mereka tebas dia dari belakang menggunakan parang," tutur Jeujanan.
Korban terjatuh dari sepeda motornya dengan sebilah parang masih menancap di punggungnya. Meski korban sempat berlari untuk menyelamatkan diri, namun para pelaku terus mengejar korban. Para pelaku terus menghujamkan parang di sekujur tubuh korban hingga tewas di dalam sebuah parit.
Baca Juga: Murid SMK Bunda Kandung Dibacok Ramai-ramai, Polisi Cari Pelaku
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi kejadian bersama keluarga lalu mengevakuasi jenazah almarhum ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk dilakukan visum. Sejumlah keluarga korban yang datang ke kamar jenazah RSUD Mimika tampak histeris.
"Kami tidak terima kejadian ini. Anak saya dibunuh seperti binatang. Dia bertugas di pedalaman, mengapa dia dibunuh dengan begitu sadis. Apa salah dia?" ujar Yohana Talubun, salah satu kerabat korban.
Menurut dia, jenazah korban tidak akan dibawa ke rumah keluarga. Dia akan disemayamkan di Tugu Perdamaian di Pertigaan Jalan Yos Sudarso, Jalan Pattimura, Sempan, Timika.
"Kami akan bawa jenazah anak kami ke tugu perdamaian itu," teriak Yohana memecah keheningan massa di kamar jenazah RSUD Mimika.
Sementara itu situasi di Jalan Budi Utomo, Jalan Busiri, Sempan Timika pada Rabu pagi sempat tegang. Pertokoan dan kantor perbankan yang berada di lokasi itu memilih tutup lantaran takut terjadi bentrok massa.
Baca Juga: Warga Pulau Seribu Ini Akan Bacok Ahok Kalau Nistakan Agama
Guna mencegah meluasnya konflik, aparat Polri dibantu TNI bersiaga di Jalan Busiri dan Jalan Budi Utomo Timika. Sekitar puluhan warga dari Jalan Busiri tampak keluar dari rumah-rumah mereka berjalan kaki menuju Jalan Busiri Dalam.