Suara.com - Saat ini, di Jakarta marak marak spanduk bernada sentimen agama, antara lain dengan tulisan Jakarta Bersyariah, dan terpampang wajah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tim kampanye Anies-Sandiaga sudah mengerahkan ribuan relawan untuk menertibkan spanduk - spanduk bernada provokatif seperti itu.
"Kami sudah mengerahkan 150 ribu relawan untuk menurunkan spanduk yang menebar provokasi di seluruh wilayah Jakarta," kata Sandiaga di posko kampanye, Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2017).
Sandiaga mengatakan spanduk ditertibkan tersebut tidak merepsentasikan visi misi pasangan Anies-Sandiaga.
Sandiaga mengajak semua pihak untuk sama-sama kerja bareng mewujudkan pilkada Jakarta yang damai. Pilkada Jakarta diikuti dua pasangan kandidat yaitu Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies - Sandiaga.
"Harusnya kita sama-sama buat suasana kondusif. Bukan malah memasang spanduk - spanduk yang tidak sama sekali bertanggungjawab," ujar Sandiaga.
Pasangan Ahok dan Djarot berkomitmen untuk menjadikan Ibu Kota Jakarta yang berpancasilais.
"Basuki-Djarot berkomitmen jadikan Jakarta yang mengedepankan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kita menentang keras menjadikan Jakarta bersyariah," kata juru bicara Basuki-Djarot, Zuhairi Misrawi.
Hal itu dikatakan Gus Mis, sapaan Zuhairi Misrawi, menanggapi maraknya spanduk bernada sentimen agama.
Menurut dia kebhinnekaan menjadi suatu yang mutlak bagi Jakarta. Keberhasilan negeri ini karena mampu merawat kebhinnekaan.