Suara.com - Bicara pejalanan panjang aksi protes warga Pegunungan Kendeng di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ada dua sosok 'Kartini Kendeng' yang paling dikenal. Mereka adalah Gunarti dan Patmi.
Patmi wafat tanggal 21 Maret 2017, sehari setelah mengakhiri aksi mengecor kaki memakai semen di depan Istana Merdeka, Jakarta. Sementara Gunarti masih berjuang.
Awalnya rutinitas Gunarti antara rumah dan sawah di tempat tinggalnya di Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Begitu dia tahu desanya akan dibangun pabrik semen, Gunarti berubah.
Gunarti menjadi perempuan pertama yang menggerakkan para ibu di desanya untuk memprotes penambangan baru kapur di desanya. Dia keliling 7 desa menemui para ibu, dan memberi tahu alasan pabrik semen harus diprotes.
Baca Juga: Gunarti: Jika Kendeng Ada Pabrik Semen, Keturunan Kami Sengsara
Ancaman pembangunan pabrik semen tidak hanya terjadi desanya, namun di beberapa Kabupaten Pati. Penambang mengincar batu kapur di Pegunungan Kendeng. Di sisi lain, gunung itu menjadi sumber penghidupan masyarakat.
“Kalau Kendeng ditambang, sumber mata air bisa habis. Yang terkena dampak pertama kali adalah para ibu. Para ibu yang menggerakkan ekonomi keluarga,” kata Gunarti.
Pekan lalu, suara.com berbincang dengan Gunarti. Dia banyak cerita soal nilai-nilai menjaga ibu bumi atau alam. Menurutnya, alam sudah memberikan segalanya untuk masyarakat Kendeng. Mulai dari sandang sampai papan.
Jika warga membiarkan pabrik semen menambang Kendeng, itu artinya mereka berkhianat. Jangan heran, warga Kendeng memprotes sampai langsung ke depan Presiden Joko Widodo. Gunarti bicara langsung tentang protesnya ke Jokowi di Istana Kepresidenan.
Gunarti dan ratusan warga Kendeng tak main-main menolak pembangunan semen. Terutama setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan izin baru pendirian pabrik dan gugurnya, salah satu ‘Kartini Kendeng’, Patmi saat melakukan aksi cor kaki.
Baca Juga: Fadli Zon Kritik Jokowi Tak Serius Tangani Kasus Semen Kendeng
Ingin tahu siapa Gunarti lebih lengkap, simak wawancara khusus suara.com di sini.