Jika Menang Pilkada, Ahok Ingin Para Saksi Jadi Agen Pemprov DKI

Senin, 03 April 2017 | 07:05 WIB
Jika Menang Pilkada, Ahok Ingin Para Saksi Jadi Agen Pemprov DKI
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Setya Novanto dalam acara pelatihan saksi dari Partai Golkar di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Minggu (2/4/2017). [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menginginkan para saksi untuk kubunya tidak hanya sebatas bertugas saat pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada saja.

Namun, saksi sebanyak 30.000 lebih untuk pasangan Ahok-Djarot ini, diharapkan Ahok bisa menjadi agen-agennya di masyarakat jika terpilih kembali memimpin Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan.

"Anda selesai Pilkada sudah itu putus, nggak ada silaturahim, ngapain jadi saksi? Cuma dapat uang begitu-begitu saja kok, ya kan? Kami tidak mau itu.‎ Kami ingin bapak-ibu jadi agen-agen kami, supaya silaturahim tetap sama," kata Ahok dalam memberikan arahan di acara pelatihan saksi dari Partai Golkar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (2/4/2017).

Ahok ‎punya konsep, ke depan 30.000 lebih saksi kubunya jadi agen pemerintah untuk mendata keluhan, dan masyarakat yang butuh pertolongan, seperti warga yang sakit, rumahnya rusak mau rubuh, dan lainnya.

Baca Juga: Overdosis Miras, Remaja Putri Ini Tewas

Sehingga keluhan-keluhan masyarakat tersebut cepat sampai ke Pemprov DKI, lekas ditangani dan diberi bantuan. Dengan begitu, lanjut Ahok, Pemprov sudah tidak memerlukan banyak pegawai negeri sipil (PNS) di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan.

"‎Semuanya ini mau kami perbaiki, saya butuh orang-orang. Kalau semua saksi bekerja dengan baik, sebetulnya saya nggak butuh PNS banyak ada di kelurahan dan kecamatan, nggak butuh. Karena data dari rakyat jauh lebih cepat," ungkap Ahok.

Menurut Ahok, para saksi kubunya bisa menjadi Ketua RT dan Ketua RW dengan bekerja efektif sebagai agen untuk mendata segala permasalahan dan keluhan di lingkungan masyarakatnya kepada Pemprov.‎

"RT dan RW gajinya juga UMP. Bagaimana caranya supaya terpilih jadi RT/RW? Misalnya ada orangtua lansia yang butuh kursi roda, bapak ibu bantuin (data dan lapor ke Pemprov), yang rumahnya mau rubuh ya kita bantuin. Kemudian yang mau kerja ya dilatih, yang mau usaha dilatih, ijazah nyangkut ditebus. Kira-kira bapak-ibu mau nyalon Ketua RT-RW kepilih nggak? Kepilih," kata Ahok.

Bahkan, kata Ahok, jika para saksi tersebut mau menjadi agen-agen Pemprov nanti dan banyak membantu masyarakat, bisa berpeluang menjadi anggota DPRD. Hal ini disampaikan Ahok sekaligus menyentil para anggota dewan DKI yang kurang turun ke masyarakat.

Baca Juga: 26 Korban Longsor Ponorogo Belum Ditemukan, Berikut Daftarnya

"Bahkan mau jadi anggota DPRD bapak-ibu bisa kepilih. Wah ini kita ngomong yang jujur, ini su‎paya apa? Supaya DPRD DKI juga kerja, kalau nggak tersingkir mereka," tutur Ahok.

"Nah ini yang kami ingin lakukan sebetulnya. Semua orang harus berlomba-lomba baik pada tetangga. Begitu ini dilakukan, rakyat akan mengganti dia (anggota DPRD) dengan yang berbuat baik, nah ini inti dari saksi kita," pungkas Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI