Ahok: Kalau Hina Agama, Pasti Sudah Lama Saya Dibunuh

Minggu, 02 April 2017 | 19:03 WIB
Ahok: Kalau Hina Agama, Pasti Sudah Lama Saya Dibunuh
Gubernur Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sekarang sedang berproses di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Calon gubernur Jakarta petahana ini terjerat perkara dugaan penodaan agama islam gara-gara mengutip surat Al Maidah ayat 51 ketika kunjungan kerja di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, akhir 2016.

Ketika memberikan pengarahan kepada relawan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2017), Ahok berusaha membangun konteks bahwa ucapannya ketika itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk menista agama.

"Kalau menista agama, pasti sudah lama saya dibunuh orang Islam," kata Ahok.

‎Ahok mengungkapkan dia tumbuh di lingkungan mayoritas muslim di tanah kelahiran, Belitung Timur. Bahkan, Ahok dia pernah dipercaya mayoritas muslim untuk menjadi bupati Belitung Timur.

"Kampung saya di Belitung Timur‎ mayoritas warganya muslim. Saya juga menjadi bupati yang masyarakatnya 93 persen muslim," ujar dia.

Ahok memberikan penjelasan tersebut dengan harapan menjadi bahan bagi para relawan yang nanti akan menjadi saksi di tempat-tempat pemungutan suara untuk membantu menjelaskan kepada masyarakat bahwa tuduhan menghina agama itu tidak betul.

Ahok mengatakan selama ini memberikan perhatian khusus kepada umat muslim.

Sejak menjabat sebagai Bupati Belitung Timur hingga menjadi gubernur Jakarta, dia turut berkontribusi bagi warga muslim, mulai dari membangun masjid sampai memberangkatkan marbot ke Tanah Suci.

"Ahok disebut benci Islam, musuh Islam, isu itu juga dipakai (kampanye hitam). Kalau musuh Islam, benci Islam masa naikin haji orang, umroh kan orang? Itu juga hal yang nggak masuk akal, ya nggak?" tutur dia.

Bukti lain yang disampaikan Ahok bahwa dirinya bukan pembenci Islam ialah meresmikan Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menjadi cagar budaya dan destinasi wisata religius.

"Gimana orang bisa benci tapi bangun masjid, ini kita mau bangun Makam Mbah Priok, kompleks itu bisa Rp50 miliar itu," kata dia.

Pilkada Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 diikuti dua pasangan kandidat yaitu Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI