Suara.com - Tim SAR terus melakukan pencarian korban selamat tanah longsor di sebelah selatan Kolombia, Minggu (2/4/2017). Paling baru, ada 206 korban meninggal terkubur longsoran tanah. Tercatat ratusan lainnya tewas akibat bencana alam tanah longsor yang melanda wilayah Amerika Selatan selama beberapa bulan terakhir, termasuk Peru dan Ekuador.
Tanah longsor juga merusak rumah, jembatan, kendaraan, serta pohon tumbang di sebelah barat daya Kolombia. Wilayah Moccoa merupakan wilayah paling parah terdampak bencana tanah longsor pada Jumat (30/4/2017) waktu setempat, yakni seluas 40.000 hektare.
"Informasi terakhir yang kami terima ada 206 korban meninggal, 202 luka-luka, 220 masih hilang, dan 17 wilayah mengalami rusak parah," kata Ketua Palang Merah Kolombia Cesar Uruena kepada AFP.
Sebelumnya, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Sabtu (1/4/2017) menyampaikan bencana tanah longsor telah menewaskan 112 orang, melukai 180 orang dan mengakibatkan 200 orang lainnya hilang.
Tanah longsor terjadi akibat hujan lebat, yang terjadi Jumat malam, menyapu bersih bangunan, kendaraan, dan pepohonan.
“Saya baru saja diberitahu bahwa 112 orang tewas,” kata Santos dalam kunjungan ke Mocoa, salah satu kota yang terdampak oleh bencana.
Santos mengatakan, jumlah korban diperkirakan akan bertambah lantaran proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung.
“Kami belum tahu seberapa banyak lagi (korban) yang jatuh, kami masih melakukan pencarian,” sambung Santos. (AFP)