Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menilai, kampanye putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 19 April 2017 seharusnya diisi elaborasi program-program unggulan pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub), bukan sekadar mengumbar janji.
Hal itu ditegaskan anggota KPU DKI Dahlia Umar dalam diskusi “Adu Program vs Kampanye Hitam” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2017).
"Ini waktunya elaborasi. Misalnya, warga menuntut perumahan, maka kandidat harus menyiapkan cara bagaimana menata perumahan, bukan sekadar janji. Persiapan penataan itu harus sampai ke teknisnya, sehingga kalau menang, bisa langsung diimplementasikan,” terangnya.
Baca Juga: Abaikan Masalah Saat Haid, Perempuan Ini Menopause Usia 24 Tahun
Karena bersifat elaboratif, Dahlia meminta kedua pasangan kandidat sekaligus pendukung bersikap santun, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pasalnya, ia mengakui masih ada kampanye hitam di pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
"Para elit harus memberi berkampanye secara santun dan tidak mengumbar hal yang terkait diskriminasi SARA saat kampanye,” tandasnya.
Dalam diskusi hadir pula Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti; Emmy Hafild, Tim sukses Ahok-Djarot; Mardani Ali Sera, Tim Sukses Anies-Sandi; Founder Kedaikopi Hendri Satrio; dan, Tokoh muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Baca Juga: Sutiyoso Jabat Kursi Komisaris Utama PT Semen Indonesia