Ahok-Djarot Anggap Wajar Kasih Duit ke Ketua KPU dan Bawaslu DKI

Kamis, 30 Maret 2017 | 20:54 WIB
Ahok-Djarot Anggap Wajar Kasih Duit ke Ketua KPU dan Bawaslu DKI
Ketua KPUD Jakarta Sumarno [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Prasetio Edi Marsudi menganggap wajar pemberian honor untuk Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti. Sebab, keduanya diundang pada acara internal tim sukses calon petahana di Hotel Novotel sebagai narasumber beberapa waktu lalu.

"Biasanya kalau jadi narasumber itukan dapat, gue jadi narasumber di mana gitu, gue dapet honor juga, terima," ujar Prasetio di kantor DPP Banteng Muda Indonesia, jalan Cianjur, nomor 4, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Keduanya diundang untuk menjelaskan berbagai aturan yang harus dipatuhi pasangan calon di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Penjelasan itu diperlukan agar pasangan Ahok-Djarot tak melanggar aturan.

"Kalau kita mau minta masukan ke mereka kan terbuka, ya kan?" kata Prasetio.

Meski begitu, Prasetio tak tahu kasus ini sampai ditangani Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Sumarno dan Mimah dilaporkan dengan dugaan pelanggaran kode etik sebagi penyelenggara pemilu.

"Tapi kalau masalah sampai kayak gini, saya nggak ngerti. Tapi kalau honor itu nggak ada masalah, emang dia (Sumarno dan Mimah) jadi narasumber kita kok," kata dia.

Menurut Prasetio pemberian honor pada komisoner KPU dan Bawaslu wajar karena mereka diundang untuk menjadi pembicara. Saat ditanya besaran honor yang diberikan keduanya, Prasetio mengaku tak tahu.

"Wajarlah (pemberian honor) emang ada payung hukumnya juga kok. Besaranya nggak tahu gue," kata Prasetio.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta ini selanjutnya mengungkit masalah yang dihadapi pasangan Ahok-Djarot di putaran pertama pilkada Jakarta. Diketahui, Ahok dan Djarot beberapa kali dihadang oleh sejumlah orang saat kampanye.

Baca Juga: Ini Pengalihan Lalu Lintas Selama Demo Anti Ahok 313

"Pas putaran pertamakan kita banyak sekali permasalahan di lapangan, Pak Ahok dan Pak Djarot turun dicegat. Tapi alhamdulillah analisa saya 32 persen - 34 persen, ternyata masyarakat Jakarta cerdas bisa 42 persen. Saya terkejut," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI