Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath mengatakan aksi massa yang akan diselenggarakan di Masjid Istiqlal dan depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (31/3/2017), merupakan salah satu upaya konsolidasi untuk memenangkan gubernur beragama Islam.
"Karena ini dalam rangka konsolidasi umat Islam dalam menghadapi 194 (19 April), umat Islam tetap harus semangat dan memenangkan gubernur muslim Jakarta," ujar Khaththath di Aula Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).
Isu utama yang diangkat dalam aksi yang digalang Forum Umat Islam yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama. Pilkada Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan 19 April diikut pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Dia menyerukan kepada peserta aksi untuk bersemangat sesuai dengan tema aksi yaitu Bela Al Quran.
"Ini bagian dari kelanjutan aksi nanti adalah agar umat Islam tetap semangat bela Allah, bela Rasul, bela Al Quran, bela Islam dan memenangkan gubernur muslim Jakarta," kata dia.
Aksi besok, akan diawali dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah salat, mereka akan berbondong-bondong ke depan Istana Merdeka. Mereka akan lewat kantor Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan, Balai Kota, Patung Kuda, dan Jalan Merdeka Barat.
Khaththath mengatakan akan menaati peraturan selama aksi. Aksi Massa akan diminta kembali ke masjid sebelum pukul 18.00 WIB atau sebelum Maghrib.
"Kami habis Jumatan mulai. Sebelum Maghrib kami sudah bubar," kata dia.
"Untuk aksi besok tidak langsung bubar di Istana. Tetapi peserta aksi akan pulang bareng menuju titik yang ditentukan untuk salat magrib bersama. Baru nanti bubar di sana," Khaththath menambahkan.
Pada tanggal 19 April, bertepatan dengan hari H pilkada, massa akan kembali aksi. Aksi 19 April digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta. Mereka memobilisasi masyarakat dari luar Jakarta untuk ikut mengawasi tempat-tempat pemungutan suara pada pilkada Jakarta.
"Karena ini dalam rangka konsolidasi umat Islam dalam menghadapi 194 (19 April), umat Islam tetap harus semangat dan memenangkan gubernur muslim Jakarta," ujar Khaththath di Aula Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).
Isu utama yang diangkat dalam aksi yang digalang Forum Umat Islam yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama. Pilkada Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan 19 April diikut pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Dia menyerukan kepada peserta aksi untuk bersemangat sesuai dengan tema aksi yaitu Bela Al Quran.
"Ini bagian dari kelanjutan aksi nanti adalah agar umat Islam tetap semangat bela Allah, bela Rasul, bela Al Quran, bela Islam dan memenangkan gubernur muslim Jakarta," kata dia.
Aksi besok, akan diawali dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah salat, mereka akan berbondong-bondong ke depan Istana Merdeka. Mereka akan lewat kantor Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan, Balai Kota, Patung Kuda, dan Jalan Merdeka Barat.
Khaththath mengatakan akan menaati peraturan selama aksi. Aksi Massa akan diminta kembali ke masjid sebelum pukul 18.00 WIB atau sebelum Maghrib.
"Kami habis Jumatan mulai. Sebelum Maghrib kami sudah bubar," kata dia.
"Untuk aksi besok tidak langsung bubar di Istana. Tetapi peserta aksi akan pulang bareng menuju titik yang ditentukan untuk salat magrib bersama. Baru nanti bubar di sana," Khaththath menambahkan.
Pada tanggal 19 April, bertepatan dengan hari H pilkada, massa akan kembali aksi. Aksi 19 April digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta. Mereka memobilisasi masyarakat dari luar Jakarta untuk ikut mengawasi tempat-tempat pemungutan suara pada pilkada Jakarta.