Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan sudah dua kali koordinasi dengan penanggung jawab aksi bertema Bela Al Quran yang akan diselenggarakan pada Jumat (31/3/2017). Dalam pertemuan, panitia acara yang digalang Forum Umat Islam setuju menyelenggarakan aksi secara damai.
"Sudah ada dua kali berkomunikasi (dengan penyelenggara aksi). Mudah - mudahan hasil pertemuan kami sepakat untuk menampilkan kegiatan yang damai. Suatu kegiatan ibadah dan damai itu sudah menjadi hal yang dibicarakan termasuk jika ada unjuk rasa orasi yang damai," kata Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).
Dalam pertemuan tersebut, kata Boy, panitia sudah diminta untuk tidak menyampaikan pesan-pesan berbau suku, agama, ras, dan antargolongan karena bisa memicu perpecahan sesama anak bangsa.
"Ya, sifatnya provokatif. Kami harapkan tidak ada. Penyimpangan dari niat yang tulus dari penyampaian aspirasi nanti," ujar Boy.
Boy mengatakan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror akan dikerahkan untuk mencegah teroris menyusup di tengah aksi tersebut.
"Jika ada penyusupan teror, itu kami antisipasi sudah dilakukan tim Densus 88. Ada kegiatan deteksi dini potensi kerawanan teror," ujar Boy.
Rencana aksi tersebut tak mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak, termasuk organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengimbau warga, khususnya nahdliyin, janganlah ikut-ikutan aksi. Isu utama yang diangkat dalam aksi yang digalang Forum Umat Islam yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
"Menurut saya beginilah, yang tidak senang Ahok nggak usah dipilih. Yang nggak senang Anies ya nggak usah milih," kata Said Aqil usai menghadiri pelantikan pengurus pusat dan hari lahir Muslimat NU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Menurut Said Aqil aksi tersebut hanya akan membuang-buang energi.
"Ngapain demo, energi, tenaga, pikiran, uang, waktu habis semua," ujar dia.
Aksi tersebut didukung oleh sejumlah ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam.
"FPI mendoakan aksi itu berjalan dengan lancar dan sukses sebagaimana yang sudah direncanakan," kata juru bicara FPI Slamet Maarif kepada Suara.com.