Suara.com - Ada lima kejahatan berskala internasional yang kini sedang menjadi prioritas penanganan Divisi Hubungan Internasional Markas Besar Polri.
Pertama, kejahatan terorganisir (organize crime). Contohnya kasus peredaran narkotika. Kedua, terorisme.
Ketiga, perdagangan manusia (human trafficking). Keempat, korupsi lintas negara. Dan kelima, memburu buronan di luar negeri.
"Ini sebagai fokus, kami kejahatan internasional yang menjadi prioritas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Internasional Mabes Polri Inspektur Jenderal Saiful Maltha di gedung Transnational Crime Center, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017).
Selanjutnya, Maltha menjelaskan tugas utama The International Criminal Police Organization.
Pertama, interpol bertugas memelihara dan memperbarui database yang dapat diakses otoritas kepolisian internasional.
Kedua, interpol menyediakan layanan komunikasi polisi secara global.
Ketiga, memberikan dukungan dalam situasi darurat atau berkaitan dengan kejahatan yang diidentifikasi sebagai prioritas. Keempat, membantu negara - negara anggota membangun dan memperbaiki kemampuan kepolisian.
"Interpol ini adalah merupakan organisasi internasional terbesar kedua setelah PBB," ujar Maltha.