Suara.com - Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama di bidang pertahanan dengan Pemerintah Brazil. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Penandatanganan ini dilakukan secara terpisah, di mana Menhan RI menandatangani MoU hari ini yang disaksikan oleh Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Antonio Correa Barbosa. Bahkah persetujuan kerjasama tersebut akan segera ditindaklanjuti untuk ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Federasi Brazil, Raul Belens Jungmann Pinto di negaranya.
Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan MoU ini dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah. Tidak intervensi urusan dalam negeri, saling percaya serta saling menguntungkan bagi kedua negara yang dilatarbelakangii atas pentingnya untuk berkontribusi dalam memelihara dan menjaga stabilitas perdamaian, keamanan internasional.
"Dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama ini, maka diharapkan kerjasama kedua negara di bidang pertahanan, kegiatan militer, kerjasama industri pertahanan dan kerjasama lainnya yang disepakati akan lebih meningkat di masa mendatang," kata Ryamizard dalam keterangan persnya.
Baca Juga: Jokowi Ingin Industri Pertahanan RI Kompetitif di Pasar Dunia
Persetujuan kerjasama ini juga merupakan tindak lanjut dari deklarasi bersama tentang kemitraan strategis antara Indonesia dan Brazil yang ditandatangani pada 15 Oktober 2008 oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara di Brazil.
Sementara itu bentuk persetujuan kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Brasil, meliputi; pertama, pertukaran kunjungan pada tingkat kebijakan oleh delegasi tingkat tinggi termasuk otoritas militer dan sipil ddari masing-masing Kemhan kedua negara. Kedua, pertemuan antar institusi pertahanan dan militer, ketiga meningkatkan pengembangan SDM pada institusi pertahanan kedua negara melalui pendidikan dan pelatihan.
Kemudian keempat, pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam bidang militer dan intelijen militer. Kelima, berbagi pengalaman ilmiah dan teknologi di berbagai bidang terkait pertahanan melalui pertukaran informasi, saling kunjung, dan inisiatif lainnya yang menjadi kepentingan bersama.
"Keenam, meningkatkan kerjasama industri pertahanan terutama. Di bidang peralatan dan jasaa, dukungan logistik, ekspor bidang pertahanan, transfer teknologi, penelitian bersaamaa, produksi bersama dan pemasaran bersama," tandas dia.
Baca Juga: Indonesia Kerjasama Bidang Pertahanan dengan Swedia