Sejumlah Warga Asal Purwakarta Tertipu Jadi Terapis 'Plus-plus'

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 30 Maret 2017 | 00:15 WIB
Sejumlah Warga Asal Purwakarta Tertipu Jadi Terapis 'Plus-plus'
Ilustrasi terapi pijat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apalagi jam kerja yang dinilai tidak wajar, yakni dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB dini hari. Pekerjaannya hanya untuk melayani jasa pijat dan lulur para pelanggan di Salon & Spa tersebut.

EK berhasil pulang ke rumahnya, karena terpaksa berbohong kepada pihak Salon & Spa di Kota Bandung. Alasannya EK harus pulang karena orang tuanya sakit.

Pihak keluarga mengaku tidak akan mengizinkan anaknya kembali ke Bandung untuk bekerja sebagai terapis Salon & Spa di Kota Bandung, meski sudah terikat kontrak. Sebab pekerjaan itu dinilai bertentangan dengan agama. (Antara)

Baca Juga: KPK Ultimatum Politisi Hanura Untuk Hadiri Sidang Kasus e-KTP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI