Polisi Dalami DNA Terduga Pelaku Kasus Pembunuhan Puspo Arum

Rabu, 29 Maret 2017 | 16:40 WIB
Polisi Dalami DNA Terduga Pelaku Kasus Pembunuhan Puspo Arum
Isak tangis mengiringi pemakaman mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22), di Tempat Pemakaman Umum Dukuh, Jalan Al Abshor, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017) siang. [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat tengah menunggu hasil pemeriksaan DNA terkait kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Esa Unggul jurusan teknik industri angkatan 2016 bernama Tri Ari Yani Puspo Arum (22). DNA itu dicurigai milik pembunuh Puspo Arum.

DNA itu diambil dari pakaian dan kuku orang yang dicuriga itu. DNA diteliti di Pusdokkes Mabes Polri.

"Orang yang dicurigai ini kami ambil bajunya dan kukunya untuk diambilkan DNA dan dibawa ke Pusdokkes," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Andi Adnan, Kamis (29/3/2017).

Namun, Andi tidak mau membeberkan siapa terduga pelaku yang sedang didalami DNA-nya tersebut.

Baca Juga: Ayah Ragu Puspo Arum Dibunuh Perampok

"Kami nggak bisa sebutkan (identitasnya). Yang penting kami sudah punya orang yang dicurigai," katanya.

Dia menyampaikan pemeriksaan DNA ini juga akan disesuaikan dengan barang bukti yang dikantongi polisi. Namun, Andi belum bisa menjelaskan kapan hasil pemeriksaam DNA tersebut keluar.

"Kami cek dulu, kami dalami dulu dengan penyesuaian barang bukti, panjang prosesnya," kata Andi.

Lebih lanjut, Andi mengaku pihaknya akan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus pembunuhan Puspo Arum hingga tuntas.

Puspo ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di kamar mandi indekosnya, Jalan Kebon Jeruk, RT 8, RW 11, Jakarta Barat pada Senin (9/1/2017), sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Polisi Bilang Ada Titik Terang, Ortu Puspo Arum Belum Puas

Ketika ditemukan, di tubuh Puspo Arum terdapat luka tusukan di leher dan sayatan di tangan. Luka sayatan di tangan dicurigai sebagai bentuk upaya perlawanan.

REKOMENDASI

TERKINI