NYTimes lantas mewawancarai Brad Anthony, Periset sekaligus analis perlindungan binatang dari Kanada yang berbasis di Singapura.
Dalam wawancara, Anthony mengungkapkan penyebab semakin maraknya warga Indonesia yang mengonsumsi daging anjing.
"Penyebab utamanya adalah kemiskinan. Banyak warga miskin yang tak mampu membeli daging sapi, sehingga daging anjing menjadi pilihan karena sangat murah. Mereka juga terbiasa memelihara anjing dan kucing," tuturnya.
Anthony lantas meminta pemerintah Indonesia serius mengontrol dan mengupayakan perlindungan terhadap binatang, termasuk anjing.
Baca Juga: Izin ke Polisi, 10 Ribu Orang Anti Ahok Akan Ikut Aksi 313